Berdasarkan sumbernya, inflasi dapat dibagi
menjadi 2 jenis. Menurut Boediono dalam Kuncoro (2015) dua jenis inflasi
berdasarkan sumbernya adalah sebagai berikut:
1.
Inflasi karena Tarikan Permintaan (Demand
Pull Inflation)
Demand
Pull Inflation merupakan
kenaikan harga-harga karena tingginya permintaan, sementara barang tidak
tersedia dengan cukup. Inflasi ini biasanya terjadi ketika perekonomian
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi berjalan
pesat.
Selain itu, inflasi ini juga berlaku pada masa
pertumbuhan yang pesat dan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi, masa perang
atau ketidakstabilan politik. Dalam masa ini, biasanya pemerintah berbelanja
jauh melebihi pendapatannya.
Oleh sebab itu, pemerintah harus mencetak uang
baru atau meminjam dari bank-bank umum serta lembaga-lembaga keuangan lainnya.
Pengeluaran pemerintah yang berlebih tersebut akan meningkatkan permintaan
agregat dengan cepat. Apabila produsen tidak dapat memenuhi permintaan agregat
tersebut, maka akan terjadi kenaikan harga-harga.
Sumber gambar: jogjakartanews.com |
2.
Inflasi Dorongan Biaya (Cost Push
Inflation)
Cost Push Inflation yaitu inflasi karena biaya
atau harga faktor produksi meningkat. Akibatnya, produsen harus menaikkan harga
supaya mendapatkan laba dan produksi bias berlangsung terus. Biasanya, cost
push inflation berlaku ketika perekonomian hamper atau telah mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh.
Kenaikan harga-harga tersebut bersumber dari
salah satu kombinasi dari tiga faktor berikut: para pekerja dalam perusahaan
menuntut kenaikan upah, harga bahan baku atau bahan penolong yang digunakan
perusahaan bertambah tinggi, serta dalam perekonomian yang sedang mengalami
perkembangan pesat.
Sumber:
Kuncoro,
Mudrajat. 2015. Mudah Memahami dan Menganalisis Indikator Ekonomi. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
0 comments:
Post a Comment