Wotruba dan Wright dalam Uno & Mohamad (2015)
tujuh indikator pembelajaran dikatakan efektif, yaitu: 1) pengorganisasian
materi yang baik, 2) komunikasi yang efektif, 3) penguasaan dan antusiasme
terhadap materi pelajaran, 4) sikap positif terhadap siswa, 5) pemberian nilai
yang adil, 6) keluwesan dalam pendekatan pembelajaran, dan 7) hasil belajar
siswa yang baik.
Artikel ini akan membahas salah satu dari tujuh
indikator di atas, yaitu komunikasi yang efektif. Komunikasi yang dimaksud
adalah komunikasi ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu antara guru
dengan peserta didik.
Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran mencakup
penyajian materi dengan jelas, kelancaran berbicara, interpretasi gagasan
abstrak dengan contoh-contoh, kemampuan wicara yang baik (nada, intonasi,
ekspresi), dan kemampuan untuk mendengar.
Kemampuan berkomunikasi tidak hanya diwujudkan
melalui menjelaskan secara verbal, tetapi dapat juga berupa makalah yang ditulis,
rencana pembelajaran yang jelas dan mudah dimengerti. Kemampuan seorang
pengajar dalam berkomunikasi selain di depan kelas, juga sangat bermanfaat
dalam seminar, diskusi kelompok bahkan dalam percakapan perorangan. Tentu saja
keterampilan yang diperlukan dalam berbagai situasi tersebut akan berbeda.
Dalam kenyataan sehari-hari, tidak semua pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima atau receiver, hal ini
disebabkan oleh gangguan di dalam komunikasi tersebut. Gangguan terjadi karena
pesan-pesan yang disampaikan tidak begitu jelas atau tidak dideskripsikan dalam
istilah yang mudah dimengerti.
Dimungkinkan pula hal tersebut terjadi karena faktor
panca indera yang tidak dapat berfungsi dengan baik. Gangguan atau distorsi
komunikasi dapat pula terjadi karena faktor emosional atau faktor sosial.
Contohnya adalah bila terjadi prasangka, maka komunikasi tidak akan berjalan
dengan baik.
Jenis komunikasi lain yang sangat penting adalah
komunikasi interpersonal. Bagi seorang guru, membangun suasana hangat dengan
para siswa dan antara sesama siswa sangatlah penting. Suasana saling menerima,
saling percaya akan meningkatkan efektivitas komunikasi.
Sebagaimana halnya dengan pengorganisasian materi
pelajaran, penilaian akan kemampuan berkomunikasi yang efektif ini juga dapat
dilakukan dengan baik oleh para siswa. Para siswa dapat menilai dengan cepat.
1. Apakah suara guru cukup jelas terdengar?2. Apakah guru berkomunikasi dengan penuh percaya diri atau ragu-ragu dan gugup?3. Apakah guru mampu menjelaskan sesuatu yang abstrak dengan baik dan menggunakan contoh yang konkret?4. Apakah materi pelajaran dapat dipahami dengan baik?
Sumber:
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015.
Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
0 comments:
Post a Comment