Barang Ekonomi (economic good) adalah barang yang mempunyai kegunaan dan langka,
yaitu jumlah yang tersedia lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang
dibutuhkan masyarakat.
Dan oleh karena itu, barang ekonomi mempunyai
harga. Dalam terminologi ekonomi, kita menggunakan istilah langka, bukan
sedikit, sebab perkataan sedikit itu relatif.
Jumlah 100 dapat kita katakan banyak,
karena yang dibutuhkan hanya 40, sementara itu jumlah 100.000 termasuk sedikit
bila dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat sebanyak 250.000.
Produksi barang ekonomi membutuhkan
sumber daya ekonomi yang terbatas jumlahnya, oleh karena itu tidak dapat
diperoleh atau diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas.
Dengan demikian, barang ekonomi adalah
barang yang terbatas jumlahnya (langka) dan memerlukan pengorbanan untuk
memperolehnya.
Udara sangat dibutuhkan manusia, dengan
demikian sangat berguna. Tetapi karena udara tersedia dalam jumlah yang
melimpah, maka udara bukanlah barang ekonomi, melainkan barang bebas (free
good), yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan. Oleh karena itu,
barang bebas tidak mempunyai “harga”.
Sumber gambar: radarmadura.co.id |
Udara, sinar matahari, air di daerah
pedesaan, dan air laut di daerah pantai adalah beberapa contoh barang bebas.
Batu meteor, sebaliknya termasuk barang yang sangat langka, tetapi (bagi
kebanyakan orang) tidak mempunyai kegunaan. Itu sebabnya batu meteor juga tidak
termasuk barang ekonomi.
Dengan demikian, barang bebas adalah
barang yang tersedia dalam jumlah melimpah (tidak langka) dan tidak memerlukan
pengorbanan untuk memperolehnya. Namun demikian, barang bebas dapat menjadi
barang ekonomi karena perbedaan tempat dan waktu.
Di pedesaan, air bersih merupakan barang
bebas, tetapi di kota menjadi barang ekonomi. Begitu pula sinar matahari
menjadi barang ekonomi dalam musim dingin, sehingga banyak wisatawan yang
bersedia membayar untuk datang ke daerah-daerah tropis.
Sumber:
Prathama
Rahardja & Mandala Manurung. 2004. Pengantar
Ilmu Ekonomi: Mikroekonomi Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
0 comments:
Post a Comment