Pembelajaran inovatif adalah suatu proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan
pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional).
Pembelajaran konvensional akan membuat peserta didik
kurang tertarik dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang
berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa serta tidak bermakna pengetahuan
yang diperoleh siswa.
Disamping itu, pengetahuan yang diperoleh siswa di dalam
kelas cenderung artifisial dan seolah-olah terpisah dari permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang dialami siswa.
Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun
dan dikondisikan untuk siswa agar belajar.
Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa,
pemahaman konteks siswa menjadi bagian yang sangat penting, karena dari sinilah
seluruh rancangan proses pembelajaran dimulai.
Sumber gambar: education.vic.gov.au |
Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang
saling belajar dan saling membangun. Otonomi siswa sebagai pribadi dan subjek
pendidikan menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran.
Pembelajaran semacam ini disebut dengan pembelajaran aktif.
Pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran
dimana seorang guru harus dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan juga mengemukakan gagasannya.
Disamping aktif, pembelajaran juga harus menyenangkan.
Pembelajaran yang menyenangkan berkaitan erat dengan
suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya
secara penuh pada belajar. Keadaan yang aktif dan menyenangkan tidaklah cukup,
jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu menghasilkan apa yang harus
dikuasai oleh para siswa, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan yang
harus dicapai.
Sumber:
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.
Jakarta: Bumi Aksara.
0 comments:
Post a Comment