Akhir-akhir ini profesi guru cenderung mulai banyak
diminati oleh hampir sebagian anak bangsa, meskipun kecenderungan ini lebih
didasarkan pada adanya peningkatan kesejahteraan guru.
Saat ini kesejahteraan guru mulai diperhatikan oleh
pemerintah, sementara itu diakui pula bahwa posisi guru di masyarakat dianggap
sebagai individu yang bersahaja dan terhormat karena mempunyai kompetensi
nilai, kepribadian serta skill di
atas rata-rata masyarakat sekitarnya.
Di sisi lain, kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya sumber daya manusia terdidik menempatkan pendidikan sebagai
kompetensi dasar guna memenuhi kebutuhan peningkatan kualitas hidupnya. Untuk
itu tuntutan terhadap layanan pendidikan yang bermutu semakin menguat.
Dengan demikian pendidikan harus diorganisir dalam
sebuah sistem supaya investasinya jelas, efektif dan terkendali. Layanan
pendidikan yang bermutu dalam pendekatan sistem (input-proses-output),
memosisikan guru sebagai komponen esensial dalam sistem pendidikan, khususnya
dalam proses pembelajaran.
Perannya sangat strategis, terutama dalam kegiatan
pembelajaran, peran guru sebagai agen perubahan dalam proses pembelajaran
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Sumber Gambar: sekolahmenyenangkan.org |
Guru menjadi faktor kunci untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Dengan demikian peran guru menjadi utama dalam
pembangunan nilai keunggulan setiap anak bangsa. Tuntutan masyarakat terhadap
layanan pendidikan yang bermutu semakin mendorong guru untuk kreatif
menciptakan layanan pembelajaran inovatif, berpusat pada siswa dan dilandasi
nilai-nilai religi dan kearifan lokal.
Nilai-nilai religi dan kearifan lokal menjadi “ruh”
dan pendukung kekuatan (support power)
bagi guru untuk lebih memerankan kedudukan dan fungsi profesionalnya serta
meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas, terjangkau, dan berkeadilan.
Bagimanakah seorang guru yang kreatif? Sebuah
pertanyaan yang mendasar dan harus menggugah hati nurani guru-guru kita.
Sumber:
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.
Jakarta: Bumi Aksara.
0 comments:
Post a Comment