Dalam perekonomian
hingga saat ini dikenal 3 sistem perekonomian yang selalu dibahas dalam
literature ilmu ekonomi. Tiga sistem perekonomian tersebut yaitu: 1) sistem
liberalis, 2) sistem komando dan 3) sistem campuran.
Dalam artikel kali ini
kita akan membahas tentang sistem ekonomi pasar bebas, atau dikenal juga dengan
sistem liberalis/kapitalis.
Sistem pasar bebas
dipopulerkan oleh kaum klasik yang dipelopori oleh Adam Smith yang mensyaratkan
teorinya hanya dapat dijalankan pada negara yang menganut sistem kapitalis atau
pasar bebas.
Sistem pasar bebas
mensyaratkan tidak adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian,
masyarakat dibiarkan bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi dan bisnisnya,
karena menurut Adam Smith, hanya masyarakatlah yang paling tahu mengenai
kebutuhannya.
Sumber gambar: liberalis.jp |
Peran pemerintah hanya
difokuskan pada perundang-undangan, pertahanan dan keamanan serta hubungan luar
negeri, selebihnya diserahkan kepada masyarakat. Sistem kapitalis harus
menganut sistem pasar bebas dan harus dijalankan secara demokratis dengan basis
individualistis, alasannya sederhana karena kondisi yang demokratis hanya bisa
terjadi bila dilandasi sikap individualistis bukan egois, bukan gotong royong atau
kebersamaan?
Catatan: Individualistis adalah sikap yang mementingkan diri
sendiri dengan memanfaatkan orang lain. Egois adalah sikap yang mementingkan
diri sendiri dengan mengorbankan atau tidak peduli dengan orang lain.
Program CSR perusahaan
besar di Indonesia menunjukkan kalau mereka individualistis (mencari
popularitas di masyarakat) agar masyarakat tetap mempercayai produknya dengan
membantu masyarakat. Para rentenir adalah sikap egois, karena mematikan daya
juang ekonomi masyarakat. Negara yang dikuasai oleh para egois biasanya
cenderung tidak berkembang.
Sumber:
Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
0 comments:
Post a Comment