Setelah kita membahas
Sistem Ekonomi Liberalis dan Komando, kita akan melanjutkan pembahasan tentang
Sistem Ekonomi Campuran.
Sistem Ekonomi Campuran
merupakan sistem ekonomi dimana pada satu sisi pemerintah memberikan kebebasan
kepada masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhannya, akan tetapi di sisi
lain pemerintah turut campur tangan dalam perekonomian.
Tujuan campur tangan
pemerintah tersebut adalah untuk menghindari penguasaan secara penuh dari
segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi. Campur tangan pemerintah
biasanya berupa:
- Membuat peraturan atau undang-undang yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat
- Mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang kegiatannya hampir sama dengan kegiatan usaha swasta pada umumnya hanya orientasinya lebih ditujukan kepada keutamaan kepentingan masyarakat banyak
- Dalam bentuk kebijakan-kebijakan fiskal dan kebijakan-kebijakan moneter
Apabila diperhatikan, agaknya sistem ekonomi campuran
inilah yang paling banyak diterapkan dan yang paling berhasil serta mampu
bertahan hingga sekarang ini. Uni Soviet gagal dalam perekonomiannya yang
menganut sistem komando/sosialis, sementara Amerika Serikat atau Eropa Barat
umumnya meskipun tidak dideklarasikan agaknya tidak bisa menjalankan sistem
pasar bebas secara penuh.
Sumber Gambar: blingjamong.files.wordpress.com |
Sebagai contoh, pemerintah Barack Obama tahun 2009
mengucurkan dana talangan pada perusahaan sepeda motor Harley Davidson agar perusahaan
ini tidak dipailitkan oleh perusahaan luar AS, padahal sistem talangan dana
dari pemerintah “haram” bagi sistem kapitalis/liberalis, dimana pemerintah
hanya menggeluti bidang hankan dan luar negeri. Hal ini terbukti dari adanya
undang-undang anti monopoli dan anti trust, anti dumping dan sistem kuota dari
AS dan Eropa.
Sumber:
Putong, Iskandar. 2013. Economics: Pengantar Mikro dan Makro: Edisi 5. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
0 comments:
Post a Comment