Setelah membahas
“Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan” kita akan melanjutkan dengan pembahasan
tentang komponen strategi pembelajaran yang ke-2 yaitu “Penyampaian Informasi”.
Penyampaian informasi seringkali
dianggap sebagai suatu kegiatan penting dalam proses pembelajaran, padahal
bagian ini hanya merupakan salah satu komponen dari strategi pembelajaran.
Artinya, tanpa adanya kegiatan pendahuluan yang menarik atau dapat memotivasi
peserta didik dalam belajar, maka kegiatan penyampaian informasi ini menjadi
tiada berarti.
Guru yang menyampaikan
informasi dengan baik, tetapi tidak melakukan pendahuluan dengan mulus akan
menghadapi kendala dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya. Dalam kegiatan ini
guru juga harus memahami dengan baik situasi dan kondisi yang dihadapinya.
Dengan demikian
informasi yang disampaikan dapat diserap oleh peserta didik dengan baik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan informasi adalah
urutan, ruang lingkup den jenis materi.
1. Urutan Penyampaian
Urutan penyampaian
materi pembelajaran harus menggunakan pola yang tepat. Urutan materi diberikan
berdasarkan tahapan berpikir dari hal-hal yang bersifat konkret ke hal-hal yang
bersifat abstrak. Berdasarkan tahapan berpikir dari hal-hal yang bersifat
abstrak atau dari hal-hal sederhana atau mudah dilakukan ke hal-hal yang lebih
kompleks atau sulit dilakukan.
Selain itu, perlu juga
diperhatikan apakah suatu materi harus disampaikan secara berurutan atau boleh
melompat-lompat atau bolak-balik, misalnya dari teori ke praktik atau dari
praktik ke teori. Urutan penyampaian informasi yang sistematis akan memudahkan
peserta didik cepat memahami apa yang ingin disampaikan oleh gurunya.
2. Ruang Lingkup Materi
yang Disampaikan
Besar kecilnya materi
yang disampaikan atau ruang lingkup materi sangat bergantung pada karakteristik
peserta didik dan jenis materi yang dipelajari. Umumnya ruang lingkup materi
sudah tergambar pada saat penentuan tujuan pembelajaran, apabila TPK berisi
muatan tentang suatu prosedur.
Yang perlu diperhatikan
oleh guru dalam memikirkan besar kecilnya materi adalah penerapan teori
Gestalt. Teori tersebut menyebutkan bahwa bagian-bagian kecil merupakan satu
kesatuan yang bermakna apabila dipelajari secara keseluruhan, dan keseluruhan
tidaklah berarti tanpa bagian-bagian kecil tersebut.
Atas dasar teori
tersebut perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- apakah materi yang disampaikan dalam bentuk bagian-bagian kecil seperti dalam pembelajaran terprogram?
- apakah materi akan disampaikan secara global/atau keseluruhan dulu, baru ke bagian-bagian keseluruhan dijelaskan melalui pembahasan isi buku, dan selanjutnya bagian-bagian kecil dijelaskan melalui uraian per bab?
3. Materi yang Akan Disampaikan
Materi pelajaran umumnya merupakan gabungan antara
jenis yang berbentuk pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci)
keterampilan, langkah-langkah, prosedur, keadaan, syarat-syarat tertentu, dan
sikap (berisi pendapat, ide saran dan tanggapan).
Kemp (1977) dan Merril (1977:370) membedakan isi
pembelajaran menjadi 4 jenis, yaitu: fakta, konsep, prosedur, dan prinsip.
Dalam isi pelajaran ini terlihat masing-masing jenis pelajaran sudah pasti
memerlukan strategi pembelajaran, guru harus terlebih dahulu memahami jenis
materi pelajaran yang akan disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran
yang sesuai. Contoh:
a. Apabila peserta didik diminta untuk mengingat nama
satu objek, simbol atau peristiwa berarti materi tersebut berbentuk fakta,
sehingga alternatif strategi penyampaiannya adalah dalam bentuk ceramah atau
tanya jawab.
b. Apabila peserta didik diminta menyebutkan suatu
definisi atau menulis ciri khas dari suatu benda, berarti materi tersebut
berbentuk konsep sehingga alternatif penyampaian dalam bentuk resitasi atau
penugasan atau diskusi kelompok.
c. Apabila peserta didik diminta mengemukakan
hubungan antara beberapa konsep atau menerangkan keadaan ataupun hasil hubungan
antara berbagai konsep, berarti materi tersebut berbentuk diskuasi terpimpin
atau studi kasus.
Sumber:
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.
Jakarta: Bumi Aksara.
0 comments:
Post a Comment