Menurut Walter Dick dan Carey (1978) terdapat 5
komponen strategi pembelajaran, yaitu: 1) kegiatan pembelajaran pendahuluan, 2)
penyampaian informasi, 3) partisipasi peserta didik, 4) tes, dan 5) kegiatan
lanjutan.
Pada artikel ini, kita akan membahas komponen yang
pertama yaitu “Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan”.
Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem
pembelajaran secara keseluruhan memegang peranan penting. Pada bagian ini, guru
diharapkan dapat menarik minat peserta didik atas materi pelajaran yang akan
disampaikan.
Kegiatan pendahuluan yang disampaikan dengan menarik
akan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Sebagaimana iklan yang
berbunyi kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda, maka demikian
pula dengan peserta didik yang dihadapi guru.
Sumber gambar: beritajakarta.com |
Cara guru memperkenalkan materi pelajaran melalui
contoh-contoh, ilustrasi tentang kehidupan sehari-hari atau cara guru
meyakinkan apa manfaat materi, mempelajari materi pokok bahasan tertentu akan
sangat memengaruhi motivasi belajara peserta didik.
Persoalan motivasi ekstrinsik ini menjadi sangat
penting bagi peserta didik yang belum dewasa, sedangkan motivasi intrinsik
sangat penting bagi peserta didik yang sudah lebih dewasa. Motivasi intrinsik
lebih mendominasi kelompok peserta didik yang lebih dewasa karena kelompok ini
lebih menyadari pentingnya kewajiban belajar serta manfaatnya bagi mereka.
Secara spesifik, kegiatan pembelajaran pendahuluan
dapat dilakukan melalui teknik-teknik berikut ini:
- Jelaskan tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan akan dapat dicapai oelh semua peserta didik di akhir kegiatan pembelajaran. Dengan demikian peserta didik akan menyadari pengetahuan, keterampilan dan sekaligus manfaat yang akan diperoleh setelah mempelajari pokok bahasan tersebut. Demikian pula perlu dipahami oleh guru bahwa dalam menyampaikan tujuan, hendaknya digunakan kata-kata dan bahasa yang mudah dimengerti oelh peserta didik. Pada umumnya penjelasan dengan menggunakan ilustrasi kasus yang sering dialami oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan bagi peserta didik yang lebih dewasa dapat dibacakan sesuai rumusan yang telah diterapkan terdahulu.
- Lakukan apersepsi berupa kegiatan yang merupakan jembatan antara pengetahuan lama dan pengetahuan baru yang akan dipelajari. Tunjukkan pada peserta didik tentang eratnya hubungan antara yang telah mereka miliki dengan pengetahuan yang akan dipelajari. Kegiatan ini dapat menimbulkan rasa mampu dan percaya diri sehingga mereka terhindar dari rasa cemas dan takut menemui kesulitan atau kegagalan.
Sumber:
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.
Jakarta: Bumi Aksara.
0 comments:
Post a Comment