Artikel ini merupakan
kelanjutan dari artikel “Sejarah Perkembangan Manajemen: Manajemen dalam Praktik (Manajemen sebagai Seni)”.
Pada artikel
sebelumnya dibahas tentang Manajemen dalam Praktik, sedangkan dalam artikel ini
dibahas tahap berikutnya, yaitu “Manajemen Sebagai Ilmu Pengetahuan”
Perlu diketahui bahwa
adanya ilmu pengetahuan manajemen, adalah sebagai perwujudan dari hasil-hasil
pemikiran para ahli yang terdahulu sampai sekarang ini.
Ilmu manajemen merupakan
salah satu cabang dari ilmu sosial dan termasuk "applied science" karena kemanfaatannya hanya ada apabila
prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan perikehidupan
dan kehidupan umat manusia.
Perkembangan ilmu
manajemen dapat digolongkan atas 4 (empat) tahap, yaitu:
Tahap Survival (1886-1930)
Tahun 1886 adalah merupakan tahun
lahirnya ilmu manajemen yang ditandai dengan lahirnya gerakan manajemen ilmiah
yang dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor. Pada kurun waktu ini merupakan
perjuangan dari pelopor-pelopor manajemen, dalam rangka usaha agar manajemen
diakui sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan.
Tahap Konsolidasi dan Penyempurnaan
(1930-1945)
Pada tahap ini merupakan usaha dari
pioner-pioner manajemen untuk menyempurnakan prinsip-prinsip, rumus-rumus, sistematika,
metoda, dan Iain-lain dari manajemen, agar kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
Tahap Human
Relations (1945-1959)
Setelah ilmu manajemen diakui
kebenarannya dan diterima sebagai cabang ilmu pengetahuan, perhatian para ahli
selanjutnya adalah pada faktor manusia serta hubungannya berikut segala
masalahnya demi terselenggaranya kegiatan yang harus dilaksanakan dalam suasana
kemanusiaan.
Sumber gambar: plushr.com |
Oleh karena itu, tahap ini juga disebut
sebagai upaya untuk menemukan suatu bentuk hubungan antar manusia dalam semua
legel organisasi, demi terlaksananya kegiatan-kegiatan dalam suasana intim dan
harmonis.
Tahap Behaviouralisme (1959-sekarang)
Tahap ini merupakan
masa untuk mempelajari terhadap peranan faktor manusia dalam rangka pencapaian
tujuan. Oleh karena itu pada tahap ini penelitian-penelitian terhadap manusia
sebagai tenaga kerja dengan manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai
martabat, harga diri, kepibadian, tujuan-tujuan, kebutuhan, dan tingkah laku
dalam hidup bersama mulai mendapat perhatian.
Sumber:
Dr. Hery Sawiji,
M.Pd. dalam bukunya “Fungsi Manajemen”
0 comments:
Post a Comment