Tidak banyak yang
dapat diketahui tentang perkembangan manajemen di Indonesia. Hingga kini masih
dapat dikatakan langka buku-buku yang membicarakan masalah-masalah manajemen, lebih-lebih
mengenai sejarah perkembangannya di Indonesia.
Hal ini tidaklah
mustahil, karena manajemen (administrasi) baru masuk dan diakui secara resmi
sebagai ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan dan diajarkan, baru sejak
tahun 1957.
Dan sebagai perwujudan
penerimaan dan pengakuan itu, Pemerintah Indonesia pada tahun itu pula
mendirikan Lembaga Administasi Negara (LAN), dengan direktur (pertama) Prof.
Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo (1958-1963).
Lembaga ini dibentuk
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1957, dan mulai menjalankan tugasnya
pada tanggal 5 Mei 1958. Adapun tugasnya yaitu:
- Menyelenggarakan dan mengawasi pendidikan dan latihan pegawai negeri sipil dan atau calon pegawai negeri sipil, sehingga menjadi tenaga administrasi negara yang mempunyai kepribadian dan kecakapan sesuai dengan tugasnya.
- Menyelenggarakan dan memberi bantuan kepada usaha penyelidikan dalam lapangan administrasi negara.
- Memberikan jasa-jasa guna perbaikan dan penyempurnaan adminstrasi aparatur pemerintah, baik atas permintaan maupun inisiatif sendiri.
- Memperkembangkan serta memajukan ilmu administrasi negara di Indonesia.
Meski pada alinea yang
terdahulu dikemukakan bahwa tidak banyak diketahui tentang perkembangan
manajemen di Indonesia, kendatipun demikian di bawah ini dicoba dipaparkan
secara singkat mengenai perkembangan manajemen di Indonesia sebagai berikut:
1. Masa Prasejarah
Menurut penyelidikan
ahli-ahli sejarah, manusia tertua di Indonesia telah berusia ± 32.000 tahun yang
kerangkanya ditemukan di Trinil, yang dikenal dengan nama Pithecantropus
Eractus. Pada zaman Quarter ini belum ada kelihatan gejala kehidupan bersama,
bermasyarakat. Barulah pada zaman batu tua nenek moyang bangsa Indonesia mulai
muncul dengan kehidupan bermasyarakat dalam bentuk yang sangat sederhana, hidup
mengembara kelompok demi kelompok, tinggalnya berpindah-pindah dari satu guha
ke guha yang lain, dari satu daratan ke daratan yang lain.
Hidupnya masih sangat
bergantung kepada kemurahan alam. Makannya masih dari mengumpulkan hasil alam
sekitarnya. Alat perkakas yang dipergunakan masih sangat kasar perbuatannya. Pada zaman ini sudah timbul gejala manajemen
dalam praktek kerja sehari-hari dalam bentuk yang sangat sederhana sekali
sesuai pula dengan perkembangan kebudayaan primitif mereka.
Pada zaman batu, manusia
purba Indonesia sudah mulai hidup menetap dan berproduksi, meskipun sebagian
besar masih meneruskan hidupnya secara mengembara berkelompok menyusuri alam
yang masih alam. Pada zaman ini pulalah
telah timbul lebih mantap gejala hidup bermasyarakat. Telah berlangsung sistem
kerja sama dalam mencapai tujuan dan kepentingan bersama, sekalipun belum
berupa bentuk organisasi secara resmi.
Gejala hidup bersama,
bermasyarakat semakin nyata terutama pada akhir zaman batu (neolithicum).
Manusia hidup berkelompok pada tempat-tempat tertentu. Hidup menetap dan berkelompok
ini dirasakan perlunya kerjasama yang lebih mantap dan erat. Maka disusunlah
organisasi masyarakat yang bertujuan bekerja sama guna mencapai tujuan
tertentu.
Mulailah diadakan system
pertanian yang dikerjakan secara bersama-sama (gotong royong) diantara
anggota-anggota masyarakat kelompok tersebut. Kemudian disusun pulalah
organisasi pemerintahan (kampung), pembagian kerja, koordinasi dan
pengawasan-pengawasan.
Manusia secara
bersama-sama menghasilkan bentuk-bentuk kerjasama, yang menghasilkan kebudayaan
batu besar, sebagaimana peninggalan yang terdapat di Pasemah adalah hasil kerja
sama manusia Indonesia di zaman Mengalithicum.
Jadi manajemen sebagai
seni atau manajemen dalam praktek dalam bentuk yang sangat sederhana sudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh nenek moyang bangsa Indonesia pada
masa pra sejarah.
Artikel ini belum lengkap, karena masih
ada 4 tahap yang belum kami sertakan. Apabila anda ingin mendapatkan file artikel lengkapnya, silakan
mengirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com
Sumber:
Dr. Hery Sawiji,
M.Pd. dalam bukunya “Fungsi Manajemen”
0 comments:
Post a Comment