Pengertian Manajemen Risiko
Secara sederhana pengertian manajemen
risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko,
terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan
masyarakat.
Jadi, manajemen risiko mencakup kegiatan
merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mngoordinir dan mengawasi
(termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko.
Dengan demikian, program manajemen risiko
mencakup tugas-tugas:
- mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi,
- mengukur atau menentukan besarnya risiko tersebut,
- mencari jalan untuk menghadapi atau menanggulangi risiko,
- selanjutnya menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikan risiko,
- mengoordinir pelaksanaan penanggulangan risiko,
- serta mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah dibuat.
Jadi, seorang manajer risiko pada
hakekatnya harus menjawab pertanyaan:
- Risiko apa saja yang dihadapi perusahaan?
- Bagaimana dampak risiko-risiko tersebut terhadap bisnis perusahaan?
- Risiko mana yang dapat dihindari, yang dapat ditangani sendiri dan yang mana yang harus dipindahkan kepada perusahaan asuransi?
- Metode mana yang paling cocok dan efisien untuk menghadapinya serta bagaimana hasil pelaksanaan strategi penanggulangan risiko yang telah direncanakan?
Bagaimana pentingnya bagi orang
mempelajari manajemen risiko dapat dilihat dari dua segi, yaitu:
Seseorang sebagai anggota
organisasi/perusahaan, terutama seorang manajer akan dapat mengetahui
cara-cara/metode yang tepat untuk menghindari atau mengurangi besarnya kerugian
yang diderita perusahaan, sebagai akibat ketidakpastian terjadinya suatu
peristiwa yang merugikan (“peril”).
Seseorang sebagai pribadi:
- Dapat menjadi seorang manajer risiko yang professional dalam jangka waktu yang relatif lebih cepat daripada yang belum pernah mempelajarinya.
- Dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi manajer risiko dari perusahaan dimana yang bersangkutan menjadi anggota.
- Dapat menjadi konsultan manajer risiko, agen asuransi, pedagang perantara, penasehat penanaman modal, konsultan perusahaan yang tidak mempunyai manajer risiko, dan sebagainya.
- Dapat menjadi manajer risiko yang professional dari perusahaan asuransi, sehingga akan lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program asuransi yang disusun dengan tepat.
- Dapat lebih berhati-hati dalam mengatur kehidupan pribadinya sehari-hari.
Referensi:
Soeisno Djojosoedarso. 1999. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan
Asuransi. Jakarta: Salemba Empat.
0 comments:
Post a Comment