Sumber belajar diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan belajar. Association of
Educational Communication and Technology (AECT, 1977), mengklarifikasikan
sumber belajar ini menjadi dua, yaitu: resources
by design (sumber belajar yang dirancang) dan resources by utilization (sumber belajar yang dimanfaatkan).
Sumber belajar yang dirancang maksudnya bahwa sumber
belajar tersebut sengaja direncanakan untuk keperluan pembelajaran, misalnya: buku
paket, modul, Lembar Kerja Siswa (LKS), dsb. Sumber belajar yang dimanfaatkan
yaitu segala sesuatu yang sudah tergelar di sekitar kita, dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan belajar. Contoh: bank, pengadilan, pasar, museum,
kebun binatang, dsb. Semuanya itu tidak dirancang untuk pembelajaran, karena
memang sudah tersedia, tinggal memanfaatkan.
Dewasa ini orang membedakan antara alat peraga dengan
media, namun banyak pula yang menggunakan kedua istilah itu silih berganti
untuk menunjuk pada suatu alat atau benda yang sama. Sebetulnya perbedaan
antara keduanya hanyalah pada fungsi, bukan pada substansi maupun bendanya itu
sendiri.
Sesuatu disebut sebagai alat peraga bila fungsinya
hanya sebagai alat bantu belaka, dan disebut sebagai media bila merupakan
bagian integral dari seluruh kegiatan pembelajaran, serta ada pembagian
tanggung jawab antara guru di satu pihak dan media di lain pihak.
Contoh:
Pada suatu pembelajaran bahasa dengan materi
deklamasi, suatu saat mungkin tak perlu ada guru untuk memberi contoh,
pebelajar dapat diminta mendengarkan kaset audio sebagai media pembelajaran.
Guru hanya diperlukan sewaktu memberi penjelasan tentang isi sajak yang tidak
dimengerti oleh pebelajar.
Sumber gambar: lifehacking.jp |
Pada suatu saat, suatu alat misalnya OHP dapat
dikatakan sebagai alat peraga kalau seorang pengajar akan menunjukkan perbedaan
antara berbagai jenis projector,
namun pada saat lain OHP dapat berfungsi sebagai media bila telah diletakkan
transparansi yang berisi pesan atau informasi yang akan disampaikan.
Sumber:
Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.
0 comments:
Post a Comment