Di beberapa negara, otonomi daerah
bidang pendidikan terjadi karena adanya beberapa tuntutan mendasar, sebagai
berikut:
- Demands from powerful constituencies – in particular parent, community groups, legislators, business, and in some instances, teachers’ unions – for (a) more input into and control over the schooling process and (b) tougher accountability measures.
- Strong agreement among these constituencies that the current educational structure is not working well for increasing numbers of students
- The inability of massive bureaucracies – with their characteristic centralized policies, common work rules, and top-down decision-making structures – to respon effectively to the widely needs of local schools and communities
- The rapidly changing nature of work and the workplace and the concomitant perception that schools are not keeping pace with the current demands of society
- Growing competition for public school dolars and student from the advocates for school choice, vouchers, and privatization
Alasan mendasar yang dikemukakan oleh
Stinettee, antara lain adanya keinginan orang tua, masyarakat, pihak swasta dan
pemerintah daerah untuk ikut terlibat dalam pengelolaan pendidikan yang
merupakan respon atas kelemahan penyelenggaraan pendidikan yang menganut sistem
pusat (centralizes system). Selain
itu, tuntutan otonomi daerah bidang pendidikan juga didasari adanya persepsi
bahwa selama ini sekolah kurang dapat menjawab tantangan dan kebutuhan
masyarakat.
Alasan lain yang mendasari perlunya
otonomi daerah bidang pendidikan juga disebutkan dalam laporan yang diterbitkan
oleh The Danish Government.
It is the aim of this decentralization to make the education system more flexible. The individual educational institution or the individual municipality is free to make its own priorities with regard to the allocated funds without being committed by central framework and accounts. Generally speaking, the decentralization is to improve the quality of the programmes and support an optimal resource allocation.
Laporan ini menyatakan beberapa alasan
perlunya otonomi daerah bidang pendidikan, antara lain keinginan masyarakat
agar sistem pendidikan lebih fleksibel, dan keinginan pemerintah daerah serta
lembaga pendidikan agar dapat secara bebas mengelola dan melaksanakan
pendidikan sesuai dengan prioritas dengan memeprtimbangkan ketersediaan dana
tanpa harus sepenuhnya bergantung kepada aturan-aturan teknis yang ditetapkan
oleh pemerintah pusat.
Sejalan dengan pendapat di atas, Muta
juga menyatakan bahwa alasan atau tujuan otonomi daerah bidang pendidikan,
antara lain untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih fleksibel,
memberikan kewenangan dan tanggung jawab pemerintah daerah untuk melakukan
pengawasan pada tingkat sekolah. Lebih lanjut Muta menyatakan “The objective was provide sufficient
flexibility and local control of the school level to stimulate creativity,
individual initiative and entrepreneurship among the new generation o student”.
Sumber:
Baedhowi.
2009. Kebijakan Otonomi Daerah Bidang Pendidikan: Konsep Dasar dan
Implementasi. Semarang: Pelita Insani.
0 comments:
Post a Comment