Pengajaran Berprograma
merupakan suatu sistem belajar (learning
strategy) yang memungkinkan siswa untuk mempelajari materi tertentu yang
telah terbagi atas bagian-bagian kecil yang dirangkaikan secara berurutan demi mencapai
suatu tujuan tertentu.
Setiap bagian
merupakan suatu mata rantai dan sejumlah mata rantai telah dirangkaikan menurut
urutan tertentu yang merupakan suatu program. Program tersebut dikarang oleh
suatu tim dan disebarluaskan dalam bentuk tertulis.
Pada setiap mata
rantai dalam program siswa mempelajari sendiri uraian tertulis yang singkat dan
kemudian memberikan jawaban atas suatu pertanyaan, dan segera mendapat umpan
balik. Pelaksanaan pengajaran berprograma dapat mengikuti tiga pola, yaitu:
1. Program Liniar
Dalam rangka
pola ini siswa menyelesaikan isi suatu program yang terdiri dari sejumlah mata
rantai yang telah diurutkan dalam sekuensi yang pasti dan tidak berubah-ubah.
2. Pola Program
Bercabang
Dalam rangka
pola ini pada akhir mata rantai disediakan pertanyaan yang berbentuk pilihan
ganda. Siswa memilih salah satu alternatif jawaban yang disediakan. Apabila
pilihannya tepat, kemudian siswa mengerjakan langkah selanjutnya, tetapi apbila
pilihannya salah, siswa disuruh berhenti dan melihat bagian lain dimana
disajikan penjelasan tentang jenis kesalahan yang telah dibuat.
Kemudian siswa
yang semula salah dalam mengerjakan pertanyaan, mengerjakan ulang soal tersebut
dengan membuat pilihan baru.
3. Pola Klasikal
Menurut pola ini
semua siswa dalam kelas mempelajari dahulu suatu langkah atau mata rantai dalam
buku teks program dan memberikan jawaban atas pertanyaan atau persoalan yang
disajikan dalam buku kerja, dan dikerjakan sendiri-sendiri.
Setelah itu,
guru bersama-sama siswa membicarakan jawaban yang salah, dan jawaban yang
tepat. Jawaban yang salah dikoreksi sesuai dengan jenis kesalahan yang dibuat
oleh siswa. Bagi guru tersedia suatu buku pedoman yang memberikan saran-saran
untuk perbaikan berbagai kesalahan yang biasanya dibuat.
0 comments:
Post a Comment