Sistem merupakan suatu
kesatuan dari sejumlah komponen yang saling berkaitan dan mempengaruhi.
Masing-masing komponen mempunyai fungsi sendiri, akan tetapi tertuju pada satu
tujuan (yaitu tujuan sistem).
Lalu, mengapa
pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu sistem?
Tidak lain dan tidak
bukan adalah karena pendidikan terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berkaitan dan mempengaruhi, dan komponen-komponen tersebut tertuju pada satu
tujuan yaitu tujuan pendidikan.
Kemudian, apa saja
komponen pendidikan itu?
Secara umum, sama
halnya dengan sistem lainnya, komponen-komponen pendidikan dapat dikategorikan
menjadi tiga bagian utama, yaitu komponen INPUT, PROSES dan OUTPUT.
Contoh:
Komponen input adalah
peserta didik baru
Komponen proses adalah
proses pembelajaran yang terjadi di sekolah
Sedangkan komponen
output adalah lulusan
Apabila digambarkan
dalam sebuah bagan, kurang lebih sebagai berikut:
Hubungan Sistem
Pendidikan dengan Sistem lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem
Suatu komponen bisa berubah
menjadi sebuah sistem apabila komponen tersebut dilihat secara tersendiri dan
ternyata komponen tersebut terdiri dari beberapa sub-komponen.
Contoh:
Suatu sistem masyarakat
terdiri dari 3 komponen yang saling berkaitan: Politik, Ekonomi dan Pendidikan.
Apabila dilihat secara tersendiri, ternyata komponen pendidikan mempunyai
beberapa sub-komponen, yaitu pendidikan formal (PF), pendidikan nonformal (PNF)
dan pendidikan informal (PIF).
Dalam kondisi tersebut,
pendidikan berlaku sebagai komponen pada sistem masyarakat, tetapi pendidikan
dapat berubah status menjadi sistem ketika pendidikan dilihat secara tersendiri,
karena pendidikan mempunyai 3 komponen di bawahnya.
Kelanjutan artikel ini
kami kemas dalam softfile powerpoint, apabila pembaca berminat untuk
mendapatkan file tersebut silakan mengirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com
(FREE!).