Pembelajaran Praktik Dalam Pendidikan Kewirausahaan memegang peranan yang sangat penting.
Harus ada keseimbangan antara teori dan praktik dalam proses pembelajarannya.
Penanaman
nilai-nilai kewirausahaan kepada siswa akan berjalan efektif apabila
pembelajarannya disertai dengan praktik nyata. Terlebih untuk SMK yang
membekali para siswanya dengan berbagai keterampilan
Agus Bastian
dalam Agus Wibowo (2011: 27) mengatakan “kewirausahaan bisa dihasilkan dari
learnig by doing …”. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa dalam pendidikan
kewirausahaan tidak cukup dengan pembelajaran teori saja, melainkan harus
disertai dengan praktik.
Alistair R.
Anderson and Sarah L. Jack (2008: 17) mengatakan bahwa
“… need to recognise and realise the need for both a theoretical and practical input in teaching entrepreneurship”.
Cara yang dapat
ditempuh untuk pembelajaran praktik kewirausahaan di SMK adalah seperti usulan
Solomon dalam Lo Choi Tung (2011) tentang praktik dalam pendidikan
kewirausahaan, yaitu dengan meminta siswa membuat sebuah rencana bisnis, tetapi
tidak cukup hanya membuat rencana bisnis dalam bentuk proposal usaha saja
melainkan juga harus menghasilkan produk nyata sesuai proposal usaha yang
dibuat.
Selanjutnya
hasil kerja siswa tersebut dikumpulkan dan dikoreksi oleh guru kewirausahaan
dan mendapatkan umpan balik darinya. Selama ini, kebanyakan praktik di SMK
hanya sebatas membuat proposal usaha, tidak disertai dengan praktik menjalankan
proposal usaha tersebut.
Sumber:
Budi Wahyono.
2013. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Niat Berwirausaha Siswa SMK
Negeri 1 Pedan Tahun 2013. Tesis. PPs UNS.
Download artikel ini versi PDF? Klik di sini!
Download artikel ini versi PDF? Klik di sini!
0 comments:
Post a Comment