Inflasi
merupakan proses peningkatan harga-harga umum secara terus-menerus (kontinu).
Jadi, apabila terjadi peningkatan harga produk, tetapi tidak berlangsung
terus-menerus tidak dapat dikatakan inflasi.
Lawan dari
inflasi adalah deflasi, yaitu proses penurunan harga-harga umum secara
terus-menerus (kontinu). Mungkin ada pertanyaan di benak anda, “kalau inflasi
memang terjadi di Indonesia, tetapi kalau deflasi, apakah pernah terjadi di
Indonesia??”
Jawabannya
adalah “Ya, selain inflasi, di Indonesia juga terjadi deflasi”. Buktinya adalah
data dari Badan Pusat Statistik (BPS) berikut ini:
“Pada Mei 2014 terjadi inflasi sebesar 0,16 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Pematang Siantar 1,61 dan terendah terjadi di Tegal dan Kupang 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 1,27 persen dan terendah terjadi di Palembang 0,03 persen (BPS, 2014).”
Berdasarkan data
“Berita Resmi Statistik” dari BPS tersebut dapat diketahui bahwa di Indoensia
terjadi inflasi dan deflasi.
Terdapat
beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi, yaitu sebagai
berikut:
1. Tingkat Pengeluaran
Agregat yang Melebihi Kemampuan Perusahaan Untuk Menghasilkan Barang dan Jasa
Tingkat
pengeluaran agregat adalah pengeluaran keseluruhan perusahaan. Apabila
pengeluaran total perusahaan melebihi kemampuannya dalam menghasilkan barang
dan jasa, tentunya akan memicu kenaikan harga barang dan jasa yang dihasilkan
tersebut.
2. Tuntutan
Kenaikan Upah dari Pekerja
Seringkali
pekerja atau karyawan perusahaan melakukan demo menuntut kenaikan upah. Adanya
kenaikan upah karyawan akan menyebabkan biaya produksi barang dan jasa juga
meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan harga barang dan jasa tersebut.
3. Kenaikan Harga
Barang Impor
Kenaikan harga
barang impor akan membawa pengaruh terhadap harga barang dalam negeri, terlebih
lagi apabila barang impor tersebut digunakan sebagai faktor produksi (bahan
mentah) untuk memproduksi barang dalam negeri.
4. Penambahan
Penawaran Uang dengan Cara Mencetak Uang Baru
Apabila jumlah
uang yang beredar banyak, maka nilai uang akan turun, yang pada akhirnya akan menyebabkan
kenaikan harga barang dan jasa.
5. Kekacauan
Politik dan Ekonomi
Hal ini pernah
terjadi di Indoneia, yaitu pada tahun 1998. Akibat kekacauan politik dan
ekonomi tahun 1998 tersebut, angka inflasi di Indonesia mencapai 70%. Lalu,
berapakah angka ideal inflasi?? Menurut Boediono (2008) angka inflasi ideal
berkisar antara 3 – 4%.
Referensi:
Badan Pusat
Statistik (BPS). 2014. Berita Resmi
Statistik. www.bps.go.id.
Boediono. 2008. Inflasi Ideal 3 - 4 Persen. www.tempo.co.
Download artikel ini dalam bentuk PDF?? Klik di Sini!!
Download artikel ini dalam bentuk PDF?? Klik di Sini!!
0 comments:
Post a Comment