5 Komponen Pendidikan Kewirausahaan - Johannisson dalam dalam Lo Choi Tung (2011)
menyatakan bahwa komponen pendidikan kewirausahaan adalah know-what (entrepreneurial
knowledge), know-why (values and motives), know-who (social interaction), know-how
(entrepreneurial skills and abilities),
and know-when (intuition, the right time to start up).
Berdasarkan
pendapat Johannisson tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan kewirausahaan mempunyai
lima komponen, yaitu:
1. Know-What
Know-what
mengacu pada konsep pengetahuan tentang kewirausahaan. Komponen ini merupakan
bagian fundamental dari pendidikan kewirausahaan, karena keterampilan dibangun
dari dasar teoretis. Selain itu, peningkatan pengetahuan tentang kewirausahaan
merupakan tujuan mendasar dari pendidikan kewirausahaan.
Lo Choi Tung
(2011: 63) mengatakan bahwa “A
fundamental goal of any entrepreneurship education program should be to promote
awareness of entrepreneurial knowledge” (Tujuan mendasar dari setiap
program pendidikan kewirausahaan adalah harus untuk meningkatkan pengetahuan
kewirausahaan).
2. Know-Why
Menurut Lo Choi
Tung (2011) “know-why” berkaitan
dengan serangkaian pertanyaan berikut ini: Why
there is entrepreneurship? Why entrepreneurs start their businesses? Why should
we study entrepreneurship? What are the benefits of entrepreneurship? How do
entrepreneurial knowledge and skills benefit one’s career or job performance?
Berdasarkan
pendapat Lo Choi Tung (2011) di atas dapat diketahui bahwa komponen know-why
ini mencerminkan bagaimana siswa mengidentifikasi diri mereka tentang
kewirausahaan dan memulai untuk menjadi seorang wirausaha. Identifikasi
tersebut dapat berhubungan dengan profil pribadi dan karakteristik tentang
kewirausahaan.
Know-why
mencerminkan sikap, nilai-nilai dan motivasi dalam memulai suatu usaha atau
menjadi wirausaha baru. Lo Choi Tung (2011) mengatakan bahwa developing the right attitudes and
motivation for start-up is very important for entrepreneurship education.
Harapan ke
depannya bahwa seorang siswa harus termotivasi dan percaya dengan kemampuannya
sendiri untuk memulai suatu usaha (menjadi wirausaha). Johannisson dalam Lo
Choi Tung (2011) mengatakan an individual
must be personally motivated and believed his or her capability to create new
business.
3. Know-Who
Know-who
mengacu pada interaksi sosial. Lundvall (1997: 15) mengatakan bahwa know-who “involves the social capability to
co-operate and communicate with different kinds of people and experts”
(melibatkan kemampuan sosial untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan
berbagai pihak dan ahli).
Pada
kenyataannya, pengusaha atau calon pengusaha perlu berinteraksi dengan berbagai
pihak untuk mendapatkan informasi, sumber daya, dan dukungan lainnya untuk
menciptakan dan mengelola usaha baru mereka.
Lo Choi Tung
(2011) mengatakan bahwa hubungan sosial yang baik adalah kunci keberhasilan
kewirausahaan. Dalam disertasinya Lo Choi Tung (2011: 66) memfokuskan komponen know-who pada “social interaction between students and entrepreneurship referents”
(interaksi sosial antara mahasiswa dan dosen kewirausahaan).
Sumber:
Budi
Wahyono. 2013. Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan Terhadap Niat Berwirausaha Siswa SMK Negeri 1 Pedan Tahun 2013.
Tesis. PPs UNS.
Artikel ini belum lengkap, silakan download artikel lengkapnya di sini!
Apabila link download bermasalah, silakan hubungi iro.maruto@gmail.com
Apabila link download bermasalah, silakan hubungi iro.maruto@gmail.com
0 comments:
Post a Comment