Brand Awareness (Kesadaran Merek) berkaitan dengan ingatan merek di benak konsumen. Brand Awareness penting bagi produsen, karena konsumen akan
cenderung membeli produk yang sudah dikenal atau diingat olehnya.
Menurut
Surachman (2008) Brand Awareness adalah
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu
merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
Brand Awareness
mempunyai empat level (tingkatan), yaitu sebagai berikut:
- Unaware brand (tidak menyadari merek) adalah tingkat terendah dalam piramida merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek.
- Brand recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal kesadaran merek di mana hal ini penting ketika seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian.
- Brand recall (pengingatan kembali merek) adalah pengingatan kembali terhadap merek tanpa lewat bantuan karena berbeda dengan tugas pengenalan.
- Top of mind (puncak pikiran) adalah merek yang pertama kali diingat ketika konsumen ditanya tentang kategori suatu produk yang dapat diingat kembali secara spontan tanpa bantuan.
Semakin tinggi level brand awareness berarti suatu merek makin diingat atau berada di
benak konsumen disbanding merek lainnya. Selanjutnya
kesadaran merek bukan menjadi suatu daya ingat saja, tetapi merupakan suatu proses pembelajaran bagi konsumen terhadap suatu
merek. Membangun brand awareness biasanya
dilakukan dalam waktu yang lama, karena penghafalan bisa berhasil dengan
repetisi dan penguatan.
Level Brand Awareness |
Dalam kenyataannya, merek-merek dengan tingkat pengingatan
kembali yang tinggi merupakan merek-merek yang berusia lama. Konsumen akan cenderung
membeli produk dengan merek yang sudah mereka kenal dibandingakan dengan produk
yang mereknya masih asing di telinga mereka.