Pada umumnya
pegawai selain mengatur pekerjaan sehai-hari juga dibebani mengatur semua
perlengkapan, sarana pekerjaan, agar pekerjaan lancar. Pegawai kantor harus
merasa ikut bertanggung jawab atas kebersihan kantor, kerapian, kelancaran,
efisiensi pekerjaan kantor tanpa menilai pegawai tingkat manapun.
Mereka harus menjaga
peralatan yang menjadi tanggung jawab mereka, seperti mesin ketik, mesin
hitung, telepun, mesin pendekte, meja tulis, kursi, lemari, filling cabinet, dan
Iain-lain terpelihara dengan baik serta selalu dalam kondisi prima. Dihindarkan
supaya pegawai jangan beranggapan bahwa kepunyaan kantor adalah milik kantor,
jadi semua pegawai mempunyai rasa memiliki.
Pimpinan setiap
unit harus menekankan kepada seluruh karyawan bawahannya untuk menghargai
barang milik kantor, seperti barang milik pribadi artinya dipelihara, dirawat,
serta dijaga kelestariannya.
Memelihara Kantor beserta perlengkapannya bukan hanya tanggung jawab kepala kantor
melainkan seluruh pagawai dari tingkat rendah sampai tingkat atas. Belajar
menghargai barang milik umum merupakan kewajiban setiap pegawai, demikian pula
menjaga kelestariannya.
Alangkah
buruknya kesan seseorang terhadap kantor kalau ruangan para pegawai penuh abu
rokok dan puntung rokok. Meja dengan coreng moreng tinta di atasnya, map
bertumpuk di meja dengan debu cukup tebal, kertas berserakan di lantai. Sudah pasti
dapat dihindarkan jika pegawai menjaga serta mengatur setidak-tidaknya
bagiannya sendiri dengan sebaik-baiknya.
Meja dan kursi dijaga
kebersihannya, demikian juga mempunyai permukaan yang rapi, membuang abu rokok
pada tempatnya, membuang kertas pada tempatnya. Jangan membiasakan abu rokok
dan puntung rokok penuh di asbak. Hal yang nampak kecil ini akan berakibat
timbulnya kesan negatif pada diri sendiri anda serta kantor anda. Pemeliharaan
dan mengatur tempat bekerja serapi mungkin.
Kantor yang baik
adalah kantor yang selalu bersih, rapi, tenang. Disamping beberapa faktor yang
perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
1. Kebersihan
kantor
Kantor itu harus
juga merupakan satu gedung yang representatif, perlu megah dari luar agar kesan
orang bahwa kantor itu benar-benar hebat. Juga bentuk kantor dan warna harus sesuai
dengan alam sakelilingnya. Kebanyakan kantor itu warnanya menyolok atau sudah
jelek sekali karena tidak pernah dirawat, kotor, dan suram.
Kantor yang
demikian bukan suatu kantor yang representatif. Kalau kantor yang representatif
akan menarik kalayak ramai untuk mendatanginya, misalnya kantor Bank itu bagus,
bersih, pasti menarik nasabahnya.
2. Lingkungan kantor
Yang dimaksud
dengan lingkungan kantor disini yaitu letak kantor itu harus sesuai dengan
lingkungannya Misalnya kantor terletak di sebelah bioskop, jelas mempongaruhi
sekali alam Iingkungannya, itulah sebabnya sekarang, pemerintah membuat
peraturan agar kantor terletak tidak didekatkan dengan pemukiman. Pekarangan
agar selalu diperhatikan, pagar yang rapi dengan warna cat yang bagus,
dan juga sangat mempengaruhi keindahan lingkungan.
3. Petunjuk jenis
pekerjaan
Biasanya pada
suatu kantor yang besar dengan berbagai bagian-bagian, biro, seksi, yang sangat
rumit perlu dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk berupa papan nama yang jelas
agar mudah diketahui. Pada papan itu dijelaskan jenis pekerjaan di tiap-tiap
ruangan.
Hal ini untuk
mengatasi jika ada tamu tidak selalu bertanya-tanya siapa yang dicarinya atau
ruangan mana yang akan ditemuinya. Untuk melengkapinya perlu dituliskan nama-nama
pejabat pada papan nama di depan pintunya serta jabatannya.
4. Kebersihan alat
Alat-alat
seperti meja tulis, kursi, mesin tik, dan almari-almari yang ada di ruangan itu
hendaklah selalu bersih dan teratur letaknya. Tempat-tempat surat masuk dan
surat-surat keluar hendaknya terletak di atas meja untuk memudahkan dalam
mengambilnya bila diperlukan.
Juga disediakan
tempat-tempat abu rokok bagi mereka yang merokok, demi kebersihan lantai.
Disediakan pula tempat sampah agar kertas-kertas tidak berserakan di mana-mana.
Bekerja hendaklah sistematis agar semua pekerjaan tidak tertumpuk.
5. Pelayanan tamu
Cara menerima
tamu juga turut memberikan kesan yang baik tentang suasana kantor. Kesan dan
sikap pertama yang diperoleh tamu seringkali menentukan bagi hubungan baik antara
tamu dan kantor yang bersangkutan. Kantor harus menyediakan ruang tamu yang
baik untuk menerima tamu. Mulai dari penjaga kantor harus bersikap sopan pada
setiap tamu yang datang.
Karyawan yang
tidak sopan dan acuh akan membahayakan nama baik kantor. Ada motto mengatakan bahwa:
"Tamu itu adalah raja", dan sangat perlu untuk menghormatinya. Adalah
tidak pantas, jika tamu itu tidak dihormati dan dibiarkan saja. Jika ada tamu,
hendaklah mempersiapkan masuk dan duduk. Jika mungkin di mana tamu diterima hendaklah
di ruangan tamu khusus.
Sediakanlah
kursi tamu yang baik, penerangan yang cukup, dan hiasan atau gambar dinding
yang bagus agar tamu dapat duduk sambil menunggu dengan nyaman. Jika mungkin
menyediakan pesawat telepon di ruangan tamu, agar keperluan yang mendadak dapat
teratasi dengan tidak mengganggu telepon kantor.
Penulis:
Dr. Hery Sawiji, M.Pd. (Dosen S-1 dan S-2 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Solo)
Dr. Hery Sawiji, M.Pd. (Dosen S-1 dan S-2 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Solo)
0 comments:
Post a Comment