Setelah beberapa hari tidak posting yang
disebabkan oleh kesibukan (sok sibuk..hehe). Artikel tentang Konsumen, Produsen
dan Efisiensi Pasar berlanjut ke bagian 3 di postingan ini. Pada bagian 3 ini
nanti, kita akan membahas tentang Efisiensi Pasar.
Efisiensi Pasar dapat terjadi apabila alokasi
sumber daya di dalam pasar tersebut dapat memaksimalkan total surplus yang
diterima oleh semua anggota masyarakat (konsumen dan produsen).
Setelah mengetahui syarat terjadinya
Efisiensi Pasar tersebut, sekarang muncul pertanyaan mendasar yang harus
dijawab, yaitu “Apakah alokasi sumber daya yang ditentukan oleh pasar bebas
adalah yang diinginkan oleh masyarakat?”
Pertanyaan tersebut mengisyaratkan
tentang apakah memang benar bahwa pasar yang bebas (tanpa campur tangan
pemerintah) dapat memaksimalkan alokasi sumber dayanya untuk memaksimalkan
surplus konsumen dan produsen??
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut,
akan kami tampilkan beberapa rumus dasar yang harus dipahami terlebih dahulu,
yaitu sebagi berikut:
Surplus konsumen = Nilai bagi pembeli – Nilai yang dibayar oleh pembeliSurplus produsen = Nilai yang diterima penjual – Biaya penjualTotal surplus = Surplus konsumen + Surplus produsenTotal surplus = Nilai bagi pembeli – Nilai yang dibayar oleh pembeli + Nilai yang diterima penjual – Biaya penjualTotal surplus = Nilai bagi pembeli – Biaya penjual
Apabila surplus konsumen dan produsen
digambarkan dalam sebuah kurva, adalah sebagai berikut:
Surplus total (surplus konsumen +
surplus produsen) membentuk irisan pada titik keseimbangan. Titik keseimbangan
ini terjadi karena ada pertemuan antara permintaan dan penawaran. Dari konsep
ini sudah jelas bahwa:
- Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang untuk pembeli yang menilai paling tinggi yang diukur dari keinginan membayar.
- Pasar bebas mengalokasikan permintaan barang kepada penjual yang dapat memproduksi dengan biaya paling murah.
- Pasar bebas menghasilkan jumlah barang yang memaksimalkan jumlah surplus konsumen dan produsen.
Dengan kata lain, jawaban dari
pertanyaan dasar tersebut adalah “YA” pasar yang bebas dapat memaksimalkan
surplus konsumen dan produsen.