Mazhab Historismus, atau biasa juga dikenal dengan Mazhab Historis, merupakan salah
satu mazhab dalam teori pertumbuhan ekonomi. Mazhab ini tentunya sudah kita
kenal dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi (tentang sejarah sistem
perekonomian) dan juga dalam mata kuliah Ekonomi Pembangunan.
Seperti yang
kita ketahui, Mazhab Historismus berkembang sebagai sebuah kritik atas doktrin
kaum Klasik (Adam Smith, David Ricardo, dsb.). Aliran Klasik berkembang di
Negara Inggris, sedangkan Historismus berkembang di Negara Jerman.
Pertentangan ini
terjadi karena teori yang dikemukakan kaum Klasik ternyata tidak mampu
memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi Jerman pada waktu itu (abad
19). Mazhab Historismus menganggap pemikiran kaum Klasik terlalu abstrak,
karena mengandalkan pendekatan deduktif.
Sedangkan Mazhab
Historismus menggunakan pendekatan induktif, yaitu dengan mendasarkan pada
perspektif sejarah (historis) sehingga aliran ini dikenal dengan nama Mazhab
Historismus. Mazhab historismus menganggap dengan pendekatan ini maka setiap
kebijakan yang dihasilkan didasarkan pada realitas di dunia nyata yang dialami
Jerman pada waktu itu.
Kami akan
menampilkan beberapa perbandingan antara Mazhab Historismus dengan Klasik dalam
tabel berikut:
Perbandingan
tersebut hanya perbandingan inti saja, sedangkan detailnya tidak kami
tampilkan.
Mazhab Historismus terdiri dari beberapa tokoh, yaitu Frederich List, Bruno Hilderbrand, Kalr Bücher, dan yang paling terkenal adalah Walt Whitman Rostow (W.W. Rostow).
Mazhab Historismus terdiri dari beberapa tokoh, yaitu Frederich List, Bruno Hilderbrand, Kalr Bücher, dan yang paling terkenal adalah Walt Whitman Rostow (W.W. Rostow).
Frederich List
List menyatakan bahwa perkembangan ekonomi terjadi dalam 5 tahap. Lima tahap perkembangan ekonomi menurut List tersebut didasarkan pada cara produksi dan konsumsi. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut:
List menyatakan bahwa perkembangan ekonomi terjadi dalam 5 tahap. Lima tahap perkembangan ekonomi menurut List tersebut didasarkan pada cara produksi dan konsumsi. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Berburu
(barbarian)
2. Tahap Beternak (pastoral)
3. Tahap Agraris
4. Tahap Kombinasi: Bertani dan Pabrik
5. Tahap Kombinasi: Bertani, Pabrik dan Perdagangan.
Kelanjutan materi ini kami tampilkan dalam sceenshot powerpoint berikut ini:
2. Tahap Beternak (pastoral)
3. Tahap Agraris
4. Tahap Kombinasi: Bertani dan Pabrik
5. Tahap Kombinasi: Bertani, Pabrik dan Perdagangan.
Kelanjutan materi ini kami tampilkan dalam sceenshot powerpoint berikut ini:
Bagi yang ingin mendapatkan file tersebut, silakan mengirim permintaan ke iro.maruto@gmail.com (FREE!!)
Referensi:
Referensi:
Irawan
dan Suparmoko. 2002. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: BPFE.
Lincolin Arsyad. 2010. Ekonomi Pembangunan: Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Lincolin Arsyad. 2010. Ekonomi Pembangunan: Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
0 comments:
Post a Comment