Kepemimpinan
adalah merupakan tingkah laku manusia yang mengandung unsur kemampuan yang
melebihi kemampuan orang lain, sehingga dengan kemampuan itu ia sanggup
menggerakkan orang-orang di sekitarnya untuk mencapai tujuan.
Tentang
timbulnya seorang pemimpin oleh para ahli kepemimpinan telah dikemukakan
beberapa teori yang berbeda-beda. Diantara teori yang lazim kita jumpai adalah:
1. Teori Genetis
Penganut teori ini mengatakan bahwa
seseorang menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan.
Karena bakat pemimpin itu telah dibawa sejak ia dilahirkan, maka dari ajaran
teori ini kalau orang tuanya pemimpin, maka anak turunnya juga berhak menjadi
pemimpin, sebab di dalam diinya dianggap pewais kemampuan memimpin. Teori ini
biasanya dianut dijaman feodal dan raja-raja.
2. Teori Sosial
Inti ajaran Teori sosial ini adalah
"Leaders are made and not born".
Jadi merupakan kebalikan dai teori genetis. Yang berarti bahwa, bakat-bakat
kepemimpinan seseorang itu timbul bukan karena keturunan (heriditas) tetapi
karena pengaruh situasi dan kondisi masyarakat. Yang terutama pengaruh pendidikan
dan pengalaman dalam masyarakat serta adanya kesempatan yang cukup untuk
menjadi pemimpin.
3. Teori Ekologis
Karena kedua teori di atas tidak
seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi yang kedua teori tersebut
timbullah teori ketiga yang disebut teori ekologis. Yang pada hakikatnya
berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia
pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat mana kemudian dikembangkan
melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkannya
untuk mengembangkan lebih lanjut bakatbakat yang memang telah dimiliki sejak
lahir.
Teori ini pada pinsipnya merupakan
penggabungan segi-segi positif dari kedua teori yang telah dikemukakan
kebenaran-kebenaran yang terdapat pada teori genetis dan teori sosial.
Sumber:
Dr. Hery Sawiji, M.Pd. (Dosen S-1 dan
S-2 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS)