Artikel ini
merupakan kelanjutan artikel sebelumnya, yaitu yang membahas “Kebijakan Pembelian dan Penggantian Mesin (Purchasing and Replacement Policy)”.
Setelah
mengetahui tentang kebijakan penggantian mesin, alasan penggantian mesin dan
sebagainya yang dibahas di dalam artikel tersebut, maka pada artikel ini akan
dibahas menganai beberapa metode yang digunakan dalam pemilihan dan peggantian
mesin pabrik.
Metode yang
dipilih, didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang tepat apakah
penggantian mesin memberikan keuntungan potensial atau tidak. Secara teoretis,
metode-metode pemilihan dan penggantian mesin adalah sebagai berikut:
- Annual Cost Saving Approach
- Total Life Average Approach
- Present Worth Method
- The New MAPI Formula
Namun, sebelum
membahas metode-metode di atas, perlu diketahui terlebih dahulu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembelian mesin baru, yaitu:
Recurring
Cost
Yaitu
biaya-biaya yang terus-rnenerus terjadi dari tahun ke tahun selama mesin
tersebut digunakan. Biaya-biaya ini terdiri dari:
- Biaya upah langsung (direct labor cost)
- Biaya upah tidak langsung (indirect labor cost)
- Tenaga listrik (power)
- Biaya pemeliharaan (maintenance cost)
- Pajak dan asuransi.
Non
Recurring Cost
Yaitu biaya-biaya yang hanya dikeluarkan satu kali
saja selama penggunaan mesin. Biaya-biaya ini terdiri dari:
- Biaya pembelian atau harga beli mesin
- Biaya pengangkutan (transportation cost)
- Biaya instalasi mesin.
Selain kedua biaya tersebut, perlu diperhatikan
adanya penyusutan atau Depresiasi mesin atau peralatan. Penyusutan adalah
penurunan nilai mesin atau peralatan sebagai akibat penggunaan atau pengorbanan
mesin untuk menghasilkan barang atau jasa.
1. Annual Cost
Saving Approach
Metode ini menekankan adanya penghematan yang
diperoleh dari mesin-mesin yang dipilih. Dalam
hal ini perlu diperbandingkan antara Recurring
Cost dan Non Recurring Cost serta
depresiasi dari mesin-mesin yang dipilih.
Non Recurring
Cost yang diperhitungkan adalah sebesar bunga setiap
tahun dari biaya-biaya pembelian, pengangkutan, dan instalasi mesin. Apabila
kita membeli mesin, berarti perusahaan akan menambah uang atau modalnya dalam
mesin tersebut (capital investment)
dalam beberapa tahun.
2. Total Life
Average Approach
Pada pendekatan ini, semua biaya per tahun
dibandingkan termasuk semua biaya untuk memiliki mesin tersebut dan taksiran
semua biaya operasi (operating cost)
dari mesin itu selama hidupnya (operating
life).
Semua biaya ini dijumlahkan dan dibagi dengan
umur mesin tersebut, maka diperoleh biaya total rata-rata setiap tahun apabila
kita memiliki dan mengoperasikan mesin tersebut. Untuk menentukan mesin mana
yang akan dipilih, maka biaya total rata-rata tersebut diperbandingkan.
3. Present Worth
Method
Pada metode ini semua biaya baik biaya investasi
maupun biaya operasi masing-
masing mesin diperkirakan dengan nilai sekarang (present value).
4. MAPI Formula
Metode ini memperbandingkan modal ditanam (capital charges/capital dost) dengan
ketidaksempurnaan operasi (operating
inferiority). Apabila modal ditaman tinggi, maka ketidaksempurnaan rendah,
dan sebaliknya apabila modal ditanam rendah, maka ketidaksempurnaan tinggi.
Formula ini sulit untuk diterapkan, sehingga sangat jarang digunakan.
Artikel “Metode-metode Pemilihan dan Penggantian Mesin” yang kami posting di blog ini memang belum lengkap, masih ada contoh soal dan penyelesaiannya untuk masing-masing metode, tetapi karena cukup banyak sehingga tidak kami posting di blog ini.Namun, apabila pembaca ingin mendapatkan artikel lengkapnya, pembaca bisa mengirim permintaan file artikelnya ke email: iro.maruto@gmail.com kami akan mengirimkan file artikel tersebut ke email anda (100% FREE!!)
0 comments:
Post a Comment