Bentuk
sumbangsih aktiva tetap tidak terlihat secara langsung, sehingga perlu
ditentukan nilai depresiasi atau sumbangsihnya pada setiap periode berproduksi.
Penerapan depresiasi juga dimaksudkan sebagai upaya penggantian aktiva dalam
jangka panjang.
Menghitung
Depresiasi
Depresiasi
dapat dihitung berdasarkan:
- Metode Garis Lurus (Straight-Line)
- Metode Keseimbangan Prestasi (Declining Balance)
- Metode Kapasitas Terpakai (End-Use Capacity)
1. Metode
Garis Lurus (Straight-Line)
Metode
garis lurus menentukan sumbangsih dari suatu aktiva tetap adalah sama untuk
setiap periode berproduksi.
Contoh:
Perusahaan
membeli suatu mesin A dengan harga Rp5.000.000,00. Dari pengalaman yang lalu,
penggunaan mesin akan optimal untuk dipakai selama 10 tahun (umur ekonomis).
Harga jual mesin bekas Rp1.000.000,00 (nilai residu atau nilai sisa).
Jawaban:
Maka
depresiasi mesin per tahun:
2. Metode
Keseimbangan Prestasi (Declining Balance)
Metode ini menentukan nilai depresiasi yang moderat atau rata-rata perubahan dari keseimbangan prestasi sesuai dengan kondisi dari aktiva tetap.
Metode ini menentukan nilai depresiasi yang moderat atau rata-rata perubahan dari keseimbangan prestasi sesuai dengan kondisi dari aktiva tetap.
Contoh:
Suatu
mesin harganya Rp3.000.000,00 dan umur ekonomisnya adalah 5 tahun tanpa nilai
residu.
Jawaban:
Nilai penyusutan dihitung sebagai berikut:
Nilai penyusutan dihitung sebagai berikut:
3. Metode
Kapasitas Terpakai (End-Use Capacity)
Metode
ini menentukan sumbangsih dari suatu aktiva berdasaran jumlah jam kerja mesin
yang digunakan dalam setiap periode berproduksi.
Contoh:
Perusahaan
membeli sebuah mesin seharga Rp5.000.000,00. Mesin tersebut mampu digunakan
untuk menghasilkan 10.000 unit prosuk atau jasa.
Jika pemakaian telah memenuhi maksimal jam kerja mesin, maka mesin bekas dapat dijual seharga Rp500.000,00. Jika dalam suatu periode berproduksi dihasilkan 500 unit, berapa depresiasinya?
Jika pemakaian telah memenuhi maksimal jam kerja mesin, maka mesin bekas dapat dijual seharga Rp500.000,00. Jika dalam suatu periode berproduksi dihasilkan 500 unit, berapa depresiasinya?
Jawaban:
Nilai
depresiasi untuk 10.000 unit
=
Rp5.000.000,00 – Rp500.000,00 = Rp4.500.000,00
Nilai
depresiasi per unit
Nilai
depresiasi per periode berproduksi
= 500 x Rp450,00 = Rp225.000,00
= 500 x Rp450,00 = Rp225.000,00
Penggunaan
metode depresiasi pada aktiva usaha kecil dapat memilih satu dari ketiga metode
di atas. Jika masih ada masalah dalam penentuan metode penilaiannya, maka dapat
digunakan kebijakan yang berpedoman atas 3 hal, yaitu:
- Umur ekonomis dari aktiva
- Nilai sumbangsihnya erhadap unit produk atau jasa
- Harga jual setelah dipakai (nilai residu/sisa)
0 comments:
Post a Comment