Pembelajaran terpogram merupakan pembelajaran yang secara
kronologis merupakan sistem instruksional yang pertama dan merupakan sebuah
aplikasi luar dari teori pembelajaran yaitu teori penguatan.
Dalam pembelajaran ini terdapat dua metode yaitu:
pembelajaran linier dan pembelajaran majemuk.
Pembelajaran linier merupakan pembelajaran terpogram yang
pertama atau awal dimana teks, materi atau pertanyaan disusun dalam suatu
halaman dalam bentuk horizontal. Siswa dapat melihat jawaban yang benar di
halaman sebaliknya atau dengan membuka halaman.
Jika siswa benar maka siswa dapat melanjutkan ke
pertanyaan atau materi berikutnya. Jika siswa salah ia harus berhenti dan ia
harus mengulang materi sampai ia mendapatkan jawaban yang benar.
Pembelajaran majemuk dapat diibaratkan seperti cabang
pohon. Keuntungan dari pembelajaran ini siswa dapat langsung berpindah ke materi
selanjutnya secara efisien.
Jika di pembelajaran linier, siswa dapat melanjutkan ke
pertanyaan atau materi selanjutnya setelah ia benar, namun berbeda dengan
pembelajaran majemuk. Jawaban benar atau salah itu tidak berpengaruh terhadap
kelanjutan materi.
Tutorial
Dalam tutorial, seseorang tutor menyajikan konten,
mengajukan pertanyaan atau persoalan, meminta respons para peserta didik, menganalisis
respon tersebut, memberikan umpan balik yang tepat, dan menyediakan
praktik hingga para peserta didik menunjukkan level dasar kompetensi.
Pemberian tutorial paling sering dilakukan satu lawan satu
dan sering digunakan untuk mengajarkan keterampilan dasar, seperti membaca dan
aritmatika. Perbedaan pembelajaran tutorial dan latihan atau praktik adalah
bahwa tutorial memperkenalkan dan mengajarkan materi baru, sementara latihan
dan praktik fokus pada konten yang diajarkan dalam format lainnya (misal metode
ceramah).
Para siswa seringkali bekerja mandiri atau satu lawan satu
dengan seseorang saat mereka diberikan kumpulan informasi yang dirancang untuk
dibentuk menjadi sekumpulan pengetahuan
dan praktik dengan umpan balik.
Keuntungan
- Bekerja mandiri, para siswa bias bekerja mandiri mengenai materi baru dan menerima umpan balik tentang kemajuan mereka
- Menakar sendiri kemajuan, para siswa bisa bekerja berdasar tingkat kemajuan mereka sendiri, mengulang informasi jika mereka harus menelaah sebelum berlanjut ke materi berikutnya.
- Individualisasi, tutorial yang berbasis computer bisa merespon masukan (input) para siswa dan mengarahkan proses belajar mereka menuju topik yang baru untuk meneruskan proses belajar mereka atau melakukan perbaikan untuk penelaahan.
Kerugian
- Berpotensi membosankan. Pengulangan bisa menjadi membosankan jika penyajian materi hanya dilakukan dalam satu pola.
- Berpontensi membuat frustasi. Para siswa bisa menjadi frustasi jika mereka merasa tidak menghasilkan kemajuan saat terus berupaya dalam tutorial tersebut.
- Berpotensi kekurangan panduan. Kurangnya panduan guru saat bekerja bisa berarti bahwa seorang siswa tidak begitu menguasai materi tersebut secara efektif.
Integrasi
Pelaksanaan tutorial meliputi instruktur ke pebelajar, pebelajar ke
pebelajar, komputer ke pebelajar. Sebagai seorang guru, anda bisa bekerja
dengan seorang siswa atau sekelompok siswa, memadu mereka dengan cermat sesuai
dengan kemajuan mereka, membantu mereka memahami materi yang sedang disajikan. Ini sering kali membantu bagi siswa yang kesulitan bekerja dalam kelompok besar atau membutuhkan.
0 comments:
Post a Comment