Dari sekian banyak artikel yang telah diposting, artikel Pembelajaran CTL merupakan salah satu artikel yang sering dikunjungi oleh visitor. Maka dari itu, artikel kali ini merupakan kelanjutan artikel "Pengertian, Tujuan dan Strategi Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)".
Menurut Depdiknas (2002: 20) sebelum membuat desain (skenario)
dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan CTL harus mempertimbangkan karakteristik-karakteristik,
sebagai berikut:
- Kerja sama
- Saling menentukan
- Menyenangkan dan tidak membosankan
- Belajar dengan semangat
- Pembelajaran terintegrasi
- Menggunakan berbagai sumber
- Siswa aktif
- Sharing dengan teman
- Siswa kritis guru kreatif
- Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa (peta-peta, gambar, artikel)
- Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa, dan lain-lain.
Desain (skenario) pendekatan pembelajaran CTL, menurut Rusman (2010:
200) pada intinya pengembangan setiap
komponen CTL dalam pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut:
- Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna apakah dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru yang harus dimilikinya.
- Melaksanakan sejauh mungkin inquiry untuk semua topik yang diajarkan.
- Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan pertanyaan-pertanyaan.
- Menciptakan masyarakat belajar, seperti malalui kegiatan kelompok berdiskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya.
- Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, bisa melalui ilustrasi, model, bahkan media yang sebenarnya.
- Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
- Melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang sebenarnya pada setiap siswa.
Pembelajaran kontekstual dalam program
pembelajaran merupakan rencana kegiatan kelas yang direncanakan oleh guru,
yaitu dalam bentuk skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama
siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran.
Prosedur dalam
mencapai tujuan pembelajaran CTL menurut Johnson (Mochrat
Sanusi, 2002:
189) untuk mencapai tujuan pembelajaran CTL ada delapan komponen yaitu:
- Membuat keterkaitan yang bermakna
- Melakukan pekerjaan yang berarti
- Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri
- Melakukan kerja sama
- Berpikir kritis dan kreatif
- Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang
- Mencapai standar yang tinggi
- Menggunakan penilaian autentik.
Sedangkan menurut
Rusman (2011: 199) upaya untuk
mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan,
dalam pembelajaran dengan
pendekatan kontekstual hendaknya:
- Nyatakan kegiatan utama pembelajarannya, yaitu sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator pencapain hasil belajar.
- Rumuskan dengan jelas tujuan umum pembelajaran.
- Uraikan secara terperinci media dan sumber pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang diharapkan.
- Rumusan skenario tahap demi tahap kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam melakukan proses pembelajarannya.
- Rumuskan dan lakukan sistem penilaian dengan memfokuskan pada kemampuan sebernarnya (proses) maupun setelah siswa tersebut selesai belajar.
Setelah guru mengetahui apa yang menjadi karakteristik dalam menggunakan pendekatan CTL, diharapkan
guru dalam
membuat desain pendekatan CTL lebih tararah dan siswa akan mudah dalam menerima dan
menguasai materi pelajaran.
0 comments:
Post a Comment