Elastisitas harga permintaan: mengukur
seberapa besar perubahan jumlah
permintaan konsumen seiring perubahan harga. Jumlah permintaan berubah
banyak karena harga berubah: Elastis. Jumlah permintaan mengalami sedikit
perubahan ketika harga berubah: Inelastis.
Apa Yang Menentukan Elastisitas Harga Permintaan?
1. Tersedianya Barang Subtitusi
Mentega dan margarin mudah diganti.
Jika harga mentega naik sedikit, sedangkan harga margarin tetap, mengakibatkan
penjualan mentega turun.Telur tidak punya pengganti (subtitusi), maka
permintaan terhadap telur tidak seelastis permintaan terhadap mentega.
2. Kebutuhan vs Kemewahan
Ketika harga BBM meningkat, orang
tidak akan secara dramatis berjalan kaki untuk sampai tujuan. Sebaliknya,
ketika ketika harga mobil meningkat, maka jumlah permintaan mobil akan turun
karena orang memilih membeli BBM sebagai kebutuhan sedangkan mobil sebagai
kemewahan.
3. Definisi Pasar
Makanan, permintaannya inelastis
karena tidak ada pengganti (subtitusi) makanan. Biskuit, permintaannya lebih
elastis karena mudah diganti dengan makanan ringan yang lain. Biskuit rasa
jeruk, permintaannya sangat elastis karena rasa lain tidak kalah enaknya dengan
rasa jeruk. Jadi, pasar yang terdefinisi sempit (biskuit rasa jeruk) cenderung
memiliki permintaan elastis karena mudah menemukan subtitusi daripada pasar
yang terdefinisi luas (makanan).
4. Rentang Waktu
BBM naik, jumlah permintaan bensin
akan merosot pada beberapa bulan pertama. Kemudian orang-orang akan menghemat
dengan dengan cara membeli kendaraan irit bahan bakar, menggunakan transportasi
umum, atau jalan kaki jika jarak tempuh cukup dekat sehingga permintaan
terhadap bensin akan terus menurun. Jadi, barang-barang (BBM) dapat bersifat
elastis selama kurun waktu yang panjang.
Bagi masyarakat yang berpendapatan
rendah sifat permintaan bahanmakanan dalam
jangka pendek masih inelastis, tetapi dalam jangka panjangakan bersifat
elastis, di mana masyarakat akan mengganti konsumsinya denganbahan makanan lain
yang harganya lebih murah.
Sumber: Mankiw, Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro: Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
0 comments:
Post a Comment