Peningkatan hubungan dengan pelanggan nampaknya menjadi salah satu faktor penting untuk tetap mempertahankan loyalitas pelanggan tersebut. Hubungan yang dibina tidak hanya sekedar hubungan jangka pendek, melainkan hubungan jangka panjang.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perusahaan tidak hanya berorientasi pada transaksi penjualan saja, melainkan menjalin hubungan jangka penjang dengan konsumen dan pelanggan. Maka, pendekatan Relationship Marketing perlu diterapkan di dalam perusahaan.
Apa yang dimaksud dengan Relationship Marketing (Pemasaran Relasional) itu?? Mari kita bahas dalam artikel ini.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perusahaan tidak hanya berorientasi pada transaksi penjualan saja, melainkan menjalin hubungan jangka penjang dengan konsumen dan pelanggan. Maka, pendekatan Relationship Marketing perlu diterapkan di dalam perusahaan.
Apa yang dimaksud dengan Relationship Marketing (Pemasaran Relasional) itu?? Mari kita bahas dalam artikel ini.
Relationship Marketing (Pemasaran Relasional) sangat relevan untuk dibahas dalam pemasaran jasa, mengingat keterlibatan dan interaksi antara pelanggan dan pemberi jasa begitu tinggi pada sebagian besar bisnis jasa. Menurut Lupiyoadi (2006: 72),
“Pendekatan transactional marketing (pemasaran yang hanya berorientasi pada transaksi) dengan sasaran penjualan yang tinggi dalam jangka pendek menjadi kurang mendukung pada praktik bisnis jasa, pendekatan yang lebih tepat digunakan adalah pendekatan relationship marketing.
Relationship marketing merupakan suatu pendekatan yang menekankan pada usaha menarik dan mempertahankan pelanggan melalui peningkatan hubungan perusahaan dengan pelanggannya”.
Relationship
marketing adalah cara usaha pemasaran pada pelanggan yang
meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum
pelanggan. Pelanggan yang baik merupakan suatu asset di mana bila ditangani dan
dilayani dengan baik akan memberikan pendapatan dan pertumbuhan jangka panjang
bagi suatu perusahaan.
Tandjung (2004:
89) menyatakan bahwa, “Relationship
marketing adalah pertumbuhan, pengembangan, dan pemeliharaan dalam jangka
panjang yang menimbulkan hubungan biaya efektif dengan pelanggan, pemasok,
karyawan, dan partner-partner lain yang saling menguntungkan”. Relationship marketing merupakan suatu
praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak
kunci meliputi pelanggan, pemasok, dan penyalur guna mempertahankan preferensi
bisnis dalam jangka panjang.
Menurut Chan
(2003: 87), “Relationship marketing
ditujukan untuk menciptakan pengenalan bagi setiap pelanggan secara lebih dekat
melalui komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling
menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan”.
Relationship
marketing merupakan upaya pengenalan kepada setiap pelanggan
secara lebih dekat, menciptakan komunikasi dua arah dengan konsumen, dan
mengelola hubungan yang saling antara pelanggan dan konsumen.
Relationship
marketing merupakan konsep yang dinamis, perilaku pelanggan
yang merupakan komponen utama untuk menentukan arah kebijakan relationship marketing dari waktu ke
waktu selalu berubah.
Relationship
marketing merupakan interaksi yang penting dalam menjalankan
sebuah bisnis. Sebagaimana yang diungkapkan Ford (2003: 38), “Relationship as the pattern of interactions
and the mutual conditioning of behaviors over time, between company and a
customer, a supplier or another organization”. Maksudnya, pola interaksi
dan kondisi yang menguntungkan antara perusahaan dan konsumen, pemasok, atau
organisasi lainnya.
Perusahaan
berusaha melaksanakan strategi di dalam menarik perhatian konsumen, pemasok,
dan memelihara anggota, serta mengelola hubungan dengan konsumen, pemasok, dan
perusahaan lain. Selain itu, konsep ini merupakan upaya membangun hubungan yang
lebih konstruktif dengan anggota terpilih dalam mencapai sukses pemasaran
jangka panjang.
Ada beberapa
konsep inti relationship marketing,
diantaranya menurut Kotler (2003)
adalah sebagai berikut:
1. Horizon
Orientasi Jangka Panjang
Merupakan ciri utama relationship marketing. Keberhasilan relationship marketing diukur dari
seberapa lama pelanggan terjaga dalam hubungan dengan perusahaan. Dengan
demikian relationship marketing juga
menyangkut nilai estimasi mengenai nilai sepanjang hidup konsumen.
2. Komitmen
dan Pemenuhan Janji
Untuk dapat menjalin hubungan jangka
panjang, relationship marketing menekankan
upaya pemeliharaan sikap percaya atau kepercayaan, komitmen, dengan menjaga
integritas masing-masing melalui pemenuhan janji atau timbal balik, empati di antara
kedua belah pihak.
3. Pangsa
Konsumen Bukan Pangsa Pasar
Relationship
marketing tidak lagi pada konsentrasi pada pencapaian pangsa
pasar melainkan pada upaya untuk mempertahankan pelanggan.
4. Nilai
Sepanjang Hidup Pelanggan
Perusahaan perlu mengidentifikasi
pelanggan yang berpotensi menjalin hubungan jangka panjang dan kemudian
menghitung nilai hidup pelanggan (Customer
Lifetime Value – CLV) agar menguntungkan perusahaan.
5. Dialog
Dua Arah
Untuk mencapai hubungan yang diinginkan,
maka diperlukan komunikasi dua arah.
6. Kustomisasi
Relationship
marketing memberikan pemahaman yang lebih baik akan tuntutan
dan keinginan konsumen, sehingga memungkinkan penyediaan produk yang sesuai
dengan spesifikasi pelanggan.
Menurut Ford (2003) Relationship Marketing bisa berkembang melalui tiga cara
yaitu:
- Interaction customer relationship, dimulai dari kontak pertama antara sebuah kelompok dengan kelompok lain, di mana interaksi tersebut merupakan komunikasi dua arah.
- Coordinating activities, interaksi antara dua perusahaan yang berbeda membutuhkan koordinasi aktivitas yang membantu terjalinnya hubungan yang alami.
- Adaptions, inti utama dari bisnis yang dilakukan oleh perusahaan adalah menciptakan kepuasan bersama. Tidak ada hubungan yang dilakukan tanpa melalui adaptasi karena adaptasi dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan.
0 comments:
Post a Comment