Loyalitas
pelanggan secara umum dapat diartikan sebagai kesetiaan seseorang atas suatu
produk, baik barang atau jasa tertentu. Loyalitas pelanggan merupakan
kelanjutan dari kepuasan pelanggan dalam menggunakan fasilitas maupun jasa
pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan, serta untuk tetap manjadi
pelanggan dari perusahaan tersebut. Loyalitas adalah bukti konsumen yang selalu
menjadi pelanggan, yang memiliki kekuatan dan sikap positif terhadap perusahaan
itu.
Dari
penjelasan diatas dapat diketahui bahwa masing-masing pelanggan mempunyai dasar
loyalitas yang berbeda dan hal ini tergantung dari pandangan mereka masing-masing.
Tandjung
(2004: 121) menjelaskan definisi loyalitas pelanggan terdiri dari empat hal,
yaitu sebagai berikut:
- Konsumen yang melakukan pembelian ulang secara teratur.
- Konsumen yang membeli produk dari lini produk yang lain, misalnya di samping membeli buku tulis, juga membeli es krim di tempat yang sama.
- Konsumen yang mereferensikan kepada orang lain.
- Konsumen yang tidak dapat dipengaruhi oleh pesaing untuk pindah.
Seseorang
yang tumbuh menjadi konsumen loyal harus melalui beberapa tahap. Setiap tahap
memerlukan perhatian khusus yang harus dicermati oleh pemasar. Menurut Tandjung
(2004) tahap-tahap yang diperlukan sebagai berikut:
1. Suspect
Setiap
orang yang mungkin membeli produk barang atau jasa yang ditawarkan. Untuk itu pemasar
harus dapat mengamati kebutuhan, keinginan dan harapan calon konsumen.
2. Prospect
Seorang
prospect adalah seseorang yang membutuhkan produk barang atau jasa yang
ditawarkan serta memiliki kemampuan untuk membeli. Mereka mungkin sudah
mengetahui perusahaan yang menjual produk tersebut, lokasi perusahaan dan
macam-macam produk yang dijual, tetapi mereka masih belum mau membeli.
3. Disqualifield Prospect
Seseorang
yang sudah mengetahui perusahaan yang menjual produk, tetapi saat ini masih
belum membutuhkan atau tidak mempunyai kemampuan untuk membeli produk tersebut.
4. First Time Customer
Seseorang
yang kali pertama membeli dan juga masih membeli dari pesaing anda. Pengalaman
pertama yang kurang memuaskan akan berakibat membahayakan hubungan selanjutnya.
Oleh karena itu, pemasar harus memberikan perhatian terhadap layanan dan
keterandalan produk yang dijual.
5. Repeat Customer
Konsumen
yang sudah berbelanja dua kali atau lebih, baik untuk produk yang sama maupun
untuk lini produk yang lain. Untuk itu bentuk iklan yang ditujukan kepada
konsumen tidak boleh lagi bersifat mass advertisement melainkan sudah
harus bersifat dialog pribadi.
6. Client
Konsumen
yang secara teratur berbelanja semua produk yang dipasarkan oleh perusahaan.
Pada tahap ini, pesaing sulit mempengaruhi konsumen, karena hubungan antara
keduanya sudah sangat erat. Kiat menjual harus diubah dari pendekatan
‘wiraniaga’ menjadi pendekatan ‘konsultan’. Artinya, pemasar harus bersikap
proaktif dengan memberikan solusi terhadap semua problem yang dihadapi konsumen.
7. Advocate
Konsumen
yang melakukan pembelian secara teratur semua produk yang dipasarkan oleh
perusahaan sekaligus mempromosikannya kepada orang lain. Oleh karena itu,
perusahaan memperoleh manfaat, seperti dapat membina loyalitas konsumen serta
dapat mengurangi anggaran promosi.
0 comments:
Post a Comment