Kita sering mendengar perkataan kreativitas dalam
kehidupan sehari-hari, namun tidak semua orang memahami arti perkataan
kreativitas tersebut. Menurut pendapat Utami Munandar (2009: 12):
Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada , dengan demikian baik perubah di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif. Implikasinya ialah bahwa kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui pendidikan.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh
Siedel yang dikutip oleh Utami Munandar (2009) bahwa kreativitas
adalah kemampuan untuk menghubungkan dan mengkaitkan, kadang–kadang dengan cara
yang ganjil namun mengesankan dan merupakan dasar pendayagunaan kreatif dan
daya rohani manusia dalam bidang atau lapangan manapun. Kreativitas merupakan
proses mental yang komplek dari berbagai jenis ketrampilan manusia yang dapat
menghasilkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinil, dan sama sekali baru.
Berbagai pendapat di
atas menunjukkan bahwa dalam kreativitas terdapat unsur–unsur: (1) interaksi
antara individu dengan lingkungan, (2) pengungkapan yang unik, (3)
menghubungkan ide, (4) membuat kombinasi– kombinasi baru, dengan demikian jelas
bahwa kemampuan tersebut di atas tidak dimiliki oleh semua orang melainkan
hanya orang-orang tertentu yang
dikatakan sebagai orang kreatif.
Kreativitas merupakan
suatu proses, aktivitas dan bukan hasil, tetapi sesuatu kegiatan yang
mendatangkan hasil. Hasil tersebut sifatnya baru, berguna dan dapat dimengerti.
Kreativitas mempunyai hubungan yang erat dengan kepribadian seseorang. Pengembangan
kemampuan kreatif akan berpengaruh pada sikap mental atau kepribadian sesorang.
Siswa yang kreatif akan
memiliki kepribadian yang lebih integratif, mandiri, luwes, dan percaya diri.
Menurut Moor yang dikutip oleh Utami Munandar (2009) menjelaskan empat ciri
utama kreativitas berpikir sebagai berikut:
- Sensitifitas terhadap masalah (problem sensitivity), menunjukkan pada kemampuan untuk melihat masalah secara tajam. Siswa yang kreatif memiliki kekuatan yang tajam melihat problem, situasi dan tantangan yang tidak diperlihatkan oleh orang lain.
- Kelancaran ide (idea fluency) menunjukkan pada kemampuan untuk menciptakan ide-ide sebagai alternatif pemecahan masalah. Siswa yang kreatif memiliki kemampuan untuk mengajukan ide-ide atau alternatif pemecahan masalah.
- Kelenturan berfikir (idea flexibility) menunjukkan pada kemampuan siswa memindahkan ide (pikiran), meninggalkan satu kerangka berfikir yang lain untuk mengganti pendekatan yang satu dengan yang lain.
- Keaslian berfikir (idea originality) menunjuk pada kemampuan siswa untuk menciptakan ide-ide asli dari dirinya. Siswa yang kreatif memiliki kemampuan menciptakan ide-ide atau pikiran dalam bentuk baru, imajinatif, orisinil dan berbeda dengan cara-cara pemecahan yang lama.
Menurut Utami Munandar
(2009: 17) ciri–ciri pribadi yang kreatif dari para pakar psikologi adalah
sebagai berikut:
- Imajinatif
- Mempunyai prakarsa
- Mempunyai minat luas
- Mandiri dalam berfikir
- Mempunyai rasa ingin tahu
- Senang berpetualang
- Penuh energi
- Percaya diri
- Bersedia mengambil resiko
- Berani dalam pendirian dan keyakinan.
Ada perbedaan dalam
cara pengungkapan pendapat para ahli tersebut diatas, namun pada prinsipnya
tidak jauh berbeda. Beberapa pendapat tersebut pada prinsipnya ciri-ciri perilaku yang ditemukan pada orang-orang yang memberikan sumbangan kreatif
yang menonjol adalah berani dalam pendirian/keyakinan, ingin tahu, mandiri
dalam berfikir dan mempertimbangkan, bersibuk diri terus menerus dengan
kerjanya intuitif, ulet, tidak bersedia menerima pendapat dari otoritas begitu
saja. Perilaku kreatif tersebut diatas sangat diinginkan oleh pendidik terhadap
para siswa dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi/hasil
belajar.
0 comments:
Post a Comment