Keefektivan atau kelancaran proses komunikasi atau
penyampaian informasi yang
berupa word of mouth (WOM) atau dari mulut ke mulut dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Menurut Hoskins (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi WOM terdiri dari 2 faktor yaitu faktor
emosional dan faktor kognisi.
Adapun
kedua faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Hoskins, 2007):
- Faktor emosional, merupakan faktor yang timbul dan adanya keinginan, kebutuhan, dan harapan yang disimulasikan oleh kejadian-kejadian yang menimbulkan kecemasan atau kegelisahan.
- Faktor kognisi, merupakan faktor yang timbul dari adanya ketidakpastian dan ketidakmampuan dalam memprediksi sesuatu.
Sementara
menurut Reingen dalam Hughes (2005), efektivitas komunikasi WOM secara umum dipengaruhi oleh empat faktor yakni:
1. Faktor Emosional
Menurut
Reingen, faktor emosional
dalam diri seseorang dapat ditimbulkan oleh
informasl yang diperoleh melalui komunikasi WOM seperti keinginan atau
kebutuhan terhadap suatu produk atau jasa. Munculnya suatu keinginan atau
kebutuhan tersebut, dapat memotivasi seseorang untuk sampai pada pengambilan keputusan untuk menggunakan suatu
produk atau jasa tertentu.
Sementara menurut Rosen
(2000), faktor emosional yang mempengaruhi efektivitas dalam komunikasi dari mulut ke mulut (word of
mouth) mencakup kondisi atau keadaan jiwa yang ditunjukkan sebagai akibat
dari adanya peristiwa-peristiwa yang pada umumnya datang dan luar. Reaksi yang ditunjukkan dalam menerima suatu informasi
antara individu yang satu dengan individu yang lain tidak sama.
Sementara Siverman (2001) mengemukakan bahwa emosi yang
menunjukkan perasaan individu tidak hanya dilihat dari dimensi senang atau tidak senang. Secara lebih jauh, Siverman mengkategorikan emosional
menjadi 3 (tiga) dimensi yaitu perasaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, excited atau innert
feeling, dan expectancy atau release feeling.
Dalam dimensi excited, perasaan yang dialami oleh
individu dapat disertai dengan tingkah laku
atau perbuatan secara nyata. Sementara dalam dimensi
expectancy, perasaan yang dialami oleh individu sebagai sesuatu yang masih dalam pengharapan, namun ada pula perasaan
individu ditimbulkan oleh keadaan yang telah terjadi atau nyata.
2. Faktor Kognisi
Faktor kognisi, menurut Reingen
(dalam Hughes, 2005), adalah mencakup ketidakpastian terhadap suatu produk atau jasa
dapat menjadikan komunikasi WOM menjadi efektif. Dalam arti, bahwa seseorang
akan berusaha mencari infomasi yang lebih memadai tentang suatu produk atau
jasa terutama melalui komunikasi WOM.
Untuk memberikan respon yang tepat, maka individu harus memiliki hubungan stimulus dan
respon yang lebih banyak yang dapat dipcroleh dari hasil pengalaman yang diperolehnya dan hasil
respon-respon yang telah lalu.
Menurul Spearman
(dalam Hughes, 2005), faktor
kognisi dalam diri individu terdiri dari dua unsur yaitu general ability dan special ability. Unsur general
ability yang terdapat pada masing-masmg individu berbeda. Sementara unsur special ability merupakan unsur
yang bersifat khusus yakni mengenai bidang tertentu.
3. Faktor Opinion Leader
Faktor lainnya yakni opinion leader dapat mempengaruhi
efektivitas komunikasi WOM. Opinion leader yang dimaksudkan adalah orang-orang yang dapat ditanyai dan
dimintai informasi karena keahlian,
pengetahuan, komunikasi yang luas, dan rujukan yang kuat yang dimiliki oleh seseorang dibandingkan yang
lainnya.
Sementara menurut Kotler (2002), opinion leader merupakan orang
yang dalam komunikasi informal
berhubungan dengan produk yang memberikan saran atau informasi tentang produk tertentu. Untuk menjangkau opinion
leader, maka perlu melakukan identifikasi ciri-cin kepemimpinan opini melalui
mengidentifikasi media
yang dibaca oleh pemimpin opini dan mengarahkan iklan atau promosi kepada pemimpin opini.
4. Faktor Ikatan Sosial
Faktor
ikatan sosial menurut Reingen (dalam Hughes, 2005),
memberikan pengaruh efektif terhadap komunikasi WOM, karena individu
yang berada dalam kondisi ikatan sosial yang kuat akan selalu
berinteraksi dan saling bertukar informasi
atau berita.
Sehubungan
dengan hal tersebut, dalam komunikasi WOM terdapat adanya suatu jaringan infonnasi yang disebut
dengan network hubs yakni individu yang berkomunikasi dengan lebih
banyak individu lain mengenai suatu produk dibandingkan dengan rata-rata
individu lain.
0 comments:
Post a Comment