Seperti
halnya artikel Teori Permintaan dan Penawaran Islam, dalam Teori Produksi Islam
ini juga perlu diawali dengan pembahasan teori produksi dalam ilmu ekonomi
konvensional. Dari sudut pandang konvensional,
biasanya produksi dilihat dari 3 hal, yaitu apa yang diproduksi, bagaimana memproduksinya, dan untuk siapa barang tersebut di
produksi. kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan
menciptakan manfaat (utility) baik
masa kini maupun dimasa mendatang.
Pembahasan produksi dalam ilmu ekonomi konvensional mempunyai motif untuk
memaksimalkan keuntungan. Dalam Islam, konsep tersebut tidak sepenuhnya salah,
karena setiap orang yang akan memproduksi barang akan bertujuan yang sama. Akan
tetapi dalam Islam tujuan memaksimalkan profit bukanlah tujuan utamanya, karena
tujuan utama tetap akhirat.
Prinsip dasar ekonomi Islam adalah
keyakinan kepada Allah Azza Wa Jalla.
Dengan keyakinan akan peran dan kepemilikan absolute dari Allah, maka konsep
produksi dalam Islam tidak semata-mata bermotif memaksimalkan keuntungan dunia,
tetapi lebih penting untuk memaksimalisasi keuntungan akhirat. Ayat 77 surat Al-Qashash
mengingatkan manusia untuk mencari kesejahteraan akhirat tanpa melupakan urusan
dunia. Artinya urusan dunia adalah sarana untuk memperoleh kesejahteraan
akhirat.
Seperti yang sudah dijelaskan dimukam,
bahwa Islam tidak sepenuhnya menentang motif ekonomi seseorang melakukan proses
produksi, yaitu untuk mencapai keuntungan. Karena dalam Islam tidak hanya sesederhana
itu, karena Islam menjelaskan nilai-nilai moral disamping utilitas. Islam
mengajarkan bahwa sebaik-baiknya orang adalah orang yang banyak manfaatnya bagi
orang lain. Dengan demikian, bekerja dan berusaha itu menempati posisi dan
peranan yang sangat penting dalam Islam. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi
bila seseorang tidak bekerja, berusaha dan berproduksi, maka akan sulit untuk
meberi manfaat kepada orang lain.
Dalam Islam, memproduksi barang atau
jasa tidak sesuatu untuk dikonsumsi sendiri atau dijual kepasar, karena dua
motivasi ini masih belum cukup. Islam menekankan bahwa setiap kegiatan produksi
harus mewujudkan fungsi sosial.
Prinsip-prinsip
Produksi Dalam Ekonomi Islam
Al-Quran dan Hadits memberikan arahan
mengenai prinsip-prinsip produksi yaitu:
- Tugas manusia sebagai khalifah dibumi harus memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalannya.
- Islam selalu mendorong kemajuan dibidang produksi. menurut Yusuf Qardhawi, Islam membuka lebar penggunaan metode ilmiah yang didasarkan pada penelitian, eksperimen dan perhitungan.
- Teknik berproduksi diserahkan kepada keahlian manusia karena rasulullah penah bersabda bahwa “kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian”.
- Dalam bereksperiman dan berinovasi pada prinsipnya Islam menyukai kemudahan, menjauhi mudharat dan memaksimakan manfaat.
Adapun kaidah-kaidah dalam memproduksi
adalah:
- Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.
- Mencegah kerusakan di muka bumi.
- Produksi dimaksudnkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai kemakmuran.
- Produksi dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuam kemandirian umat.
- Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia baik kualitas spiritual maupun mental dan fisik.
Dalam Islam menurut Muhammad Abdul
Mannan (1992), perilaku produksi tidak hanya menyandarkan pada kondisi
permintaan pasar, melainkan juga berdasarkan pertimbangan kemashlahatan umat.
0 comments:
Post a Comment