Problem Based Instruction (PBI) yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) telah dikenal sejak zaman
John Dewey. Menurut Dewey (dalam Sudjana
2001: 19) pembelajaran berbasis masalah adalah interaksi antara stimulus dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan
memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf
otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari
pemecahannya dengan baik. Jadi, dalam
PBI mendominasi
pembelajaran student centered daripada teacher centered.
Ada banyak definisi tentang Problem Based Instruction, seperti yang dikemukakan
oleh Arends,
Ibrahim dan Nur, dan Duch J.B. Arends (Trianto, 2007: 68) mendefinisikan PBI sebagai berikut:
Problem Based Instruction merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri.
Ibrahim dan
Nur
(2005: 3) menyatakan bahwa “Problem Based Instruction merupakan pembelajaran yang
menyajikan siswa
situasi
masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan”.
Problem Based Instruction merupakan suatu metode pembelajaran yang menantang
siswa untuk “belajar bagaimana belajar”,
bekerja
secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud (Duch J.B, 1995)
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa PBI merupakan model pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks pembelajaran bagi siswa melalui proses berfikir dan keterampilan pemecahan masalah
dalam rangka
memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pembelajaran. Dengan demikian PBI
dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan berbagai keterampilan dan kecakapan sains tingkat
tinggi, serta meningkatkan pencapaian hasil belajar.
Problem Based
Instruction
merupakan model pembelajaran yang menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL) yaitu suatu model
pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada masalah
dalam kehidupan sehari-hari untuk belajar, yang memulai proses pembelajaran dengan
mengemukakan masalah. Ada beberapa definisi tentang PBL, seperti yang dikemukakan oleh
Finkle dan Torp, Jones Rasmussen berikut ini:
Finkle dan Torp (Suprapti, 2009) mengemukakan bahwa:
Problem-Based Learning (PBL) is a curriculum development and instructional system that simultaneously develps both problem solving strategies and disciplinary knowlwdge bases and skill by placing student in the active role of problem solvers confronted with an ill-structured problem that mirrors real-world problems.
Menurut Finkle
dan Torp bahwa PBL adalah
sebuah model pembelajaran yang mengembangkan stategi pemecahan masalah berbasis pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan siswa pada masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Jones Rasmussen (Kanreguru, 2009) mengemukakan bahwa :
Problem-Based Learning (PBL) is an instructional approach where students are confronted with simulated, real-world problems, and is frequently advanced as a powerful and engaging learning strategy that leads to sustained and transferable learning.
Berdasarkan pendapat Jones Rasmussen bahwa PBL dalah sebuah pendekatan dimana siswa dihadapkan pada masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang dikonfrontasikan melalui simulasi simulasi. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa PBL merupakan suatu model pembelajaran yang menghadapkan siswa kepada
permasalahan yang nyata. Ciri utama dari PBL adalah disuguhkannya masalah yang real dan siswa diorganisasikan ke dalam kelompok. Dari masalah yang disuguhkan di awal pembelajaran diharapkan siswa dapat menemukan inti permasalahan dan berfikir bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut dengan atau tanpa bimbingan dari guru.
0 comments:
Post a Comment