Menurut
FJ King dalam (www.cala.fsu.edu)
“Higher order thinking skills include
critical, logical, reflective, metacognitive, and creative thinking. They are activated
when individuals encounter unfamiliar problems, uncertainties, questions, or
dilemmas.” Berpikir tingkat tinggi dilakukan oleh individu ketika individu
tersebut mengalami sebuah masalah. Sehingga keterkaitan antara berpikir tingkat
tinggi dengan kemampuan problem solving
adalah berpikir tingkat tinggi digunakan untuk melatih kemampuan problem solving. Dalam hal ini berlaku
hubungan kausal karena berdasarkan penelitian Asep Kurnia (2008) dengan
pendekatan problem solving bisa
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Berpikir
kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Menurut
Michael F. Shaughnessy dalam (http://educationinjapan.wordpress.com) “Higher-order thinking is an umbrella term
that encompasses bother critical thinking.” Pendapat ini sejalan dengan
pendapat FJ King di atas bahwa kemampuan berpikir kritis termasuk salah satu
aspek dalam berpikir tingkat tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
keterkaitan antara berpikir tingkat tinggi dengan kemampuan berpikir kritis
adalah kemampuan berpikir kritis termasuk aspek di dalam berpikir tingkat
tinggi.
Pengambilan
keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa
alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu
cara pemecahan masalah. “Decision-making
are higher-order thinking skills that give students the ability to think
clearly in diverse situations” (http://www.uen.org). Berdasarkan pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan tindak lanjut
dari pemecahan masalah (problem solving),
dan pengambilan keputusan termasuk dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Berdasarkan uarian di atas dapat disimpulkan bahwa keterkaitan antara berpikir tingkat tinggi dengan kemampuan problem solving, berpikir kritis dan pengambilan keputusan adalah: Berpikir kritis termasuk bagian (aspek) dari berpikir tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi digunakan individu untuk menyelesaikan masalah (problem solving) dan tindak lanjut dari pemecahan masalah tersebut adalah pengambilan keputusan (decision-making).
Berdasarkan uarian di atas dapat disimpulkan bahwa keterkaitan antara berpikir tingkat tinggi dengan kemampuan problem solving, berpikir kritis dan pengambilan keputusan adalah: Berpikir kritis termasuk bagian (aspek) dari berpikir tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi digunakan individu untuk menyelesaikan masalah (problem solving) dan tindak lanjut dari pemecahan masalah tersebut adalah pengambilan keputusan (decision-making).
0 comments:
Post a Comment