Pengertian Tripusat Pendidikan
Dilihat dari
segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan
masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara
lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan.
1. Keluarga
Keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama
dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh
adn berkembang dengan baik.
Pendidikan
keluarga berfungsi:
- Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
- Menjamin kehidupan emosional anak
- Menanamkan dasar pendidikan moral
- Memberikan dasar pendidikan sosial
- Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
2. Sekolah
Tidak semua
tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam
hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu
dikirimkan anak ke sekolah.
Sekolah
bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya.
Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan,
diantaranya sebagai berikut:
- Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
- Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
- Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
- Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah, dan sebagainya.
3. Masyarakat
Dalam konteks
pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan lingkungan keluarga dan sekolah.
Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak
untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari
pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut
tampaknya lebih luas.
Corak dan ragam
pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi
segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan
pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan
kesusilaan dan keagamaan.
Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan
Terhadap Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan
peserta didik, seperti juga tumbuh-kembang anak pada umumnya, dipengaruhi oleh
berbagai faktor yakni hereditas,
lingkungan, proses perkembangan, dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan,
peranan tripusat pendidikan itulah yang paling menentukan, baik secara
sendiri-sendiri ataupun secara bersama-sama.
Setiap pusat
pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga
kegiatan pendidikan, yakni:
- pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya
- pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan
- pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
Kontribusi itu
akan berada bukan hanya antar individu, tetapi juga faktor pusat pendidikan itu
sendiri yang bervariasi di seluruh wilayah Nusantara. Namun kecenderungan umum,
utamanya pada masyarakat modern, kontribusi keluarga pada aspek penguasaan
pengetahuan dan pemahiran keterampilan makin mengecil dibandingkan dengan
kontribusi sekolah dan masyarakat.
Gambar 1. Saling Pengaruh antara Tripusat Pendidikan dengan Perkembangan Peserta Didik
Gambar 1 tersebut
melukiskan setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang
besar dalam tiga kegiatan pendididkan yakni:
- Pembinaan dalam upaya pematapan pribadi yang berbudaya
- Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan
- Pengajaran dalam upaya penguasan pengetahuan
Setiap pusat
pendidikan perlu ditingkatkan kontribusinya terhadap perkembangan peserta
didik, keserasian antara kotribusi itu, serta kejasama yang erat dan harmonis
antar tripusat tersebut. Dengan kontribusi pusat pendidikan yang saling
memperkuat dan melengkapi itu akan member perluang mewujudkan sumber manusia
terdidik yang bermutu.
Keren,....
ReplyDeletemakasih
ReplyDelete