Ada tiga teori pemrosesan informasi, yaitu model linier, model schema dan model generatif. Untuk lebih jelasnya, berikut penjabaran masing-masing teori dan implikasinya dalam pembelajaran mapel Ekonomi:
1. Model Linier
1. Model Linier
Teori pemrosesan informasi model linier
adalah model pemberian informasi yang berjenjang menurut tahap-tahap perkembangan
metakognisi seseorang. Secara umum siswa yang beranjak dewasa selalu:
- Lebih realistis tentang kemampuan ingatan mereka
- Lebih mampu mengembangkan strategi-strategi belajar yang efektif
- Lebih akurat dalam pengetahuan yang mereka ketahui
Proses informasi setidaknya ada 2 cara:
usaha penuh dan pengolahan otomatis.
Implikasi
Model Linier dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi
Tahap-tahap metakognisi antara siswa
satu dengan yang lain berbeda, terlebih lagi apabila jenjang pendidikannya
berbeda. Perkembangan metakognisi siswa SMP tentu berbeda dengan perkembangan
metakognisi siswa SMP. Implikasi model linier dalam pembelajaran ekonomi adalah
guru menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan
metakognisi siswa.
Contoh:
Dalam pembelajaran ekonomi di SMP
seorang guru tidak akan menerapkan model pembelajaran student facilitator and explaining teacher, karena siswa baru
diperkenalkan materi ekonomi di jenjang SMP.
2. Model
Schema
Teori pemrosesan informasi model schema
merupakan model pembelajaran yang menghubungkan sebuah perwujudan abstrak antar
sistem konsep yang berisi karakter-karakter
dan contoh-contoh.
Schema memiliki fungsi ganda, yaitu:
- Sebagai skema yang merepresentasikan organisasi pengetahuan.
- Sebagai kerangka untuk mengaitkan pengetahuan baru.
Implikasi
Model Schema dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi
Mata pelajaran ekonomi merupakan salah
satu cabang ilmu sosial. Seorang guru yang mengajar ekonomi seringkali
mengaitkan materi yang diajarkan dengan gambaran nyata di lapangan. Hal ini
merupakan implikasi model schema dalam pembelajaran ekonomi.
Contoh:
Ketika guru mengajarkan materi perbedaan
pasar modern dengan pasar
tradisional, guru akan memberikan contoh gambaran pasar tradisional dan
gambaran pasar modern.
3. Model
Generatif
Penekanan dalam model ini adalah
pengintegrasian secara aktif atas pengetahuan baru dengan menggunakan
pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Terdapat empat tahapan dalam
model generatif, yaitu:
- Tahap orientasi, siswa diberi kesempatan membangun kesan mengenai konsep yang sedang dipelajari
- Tahap pengungkapan ide, yaitu siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan ide tahap tantangan dan restrukturisasi, yaitu guru menyiapkan suasana dimana siswa diminta membandingkan pendapatnya dengan pendapat siswa lain dan mengemukakan keunggulan dari pendapat mereka tentang konsep yang dipelajari.
- Tahap penerapan
- Tahap melihat kembali
Implikasi
Model Generatif dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi
Inti dari materi mata pelajaran ekonomi
SMP dan SMA adalah sama, hanya di SMA lebih diperdalam lagi. Sehingga siswa SMA
tidak asing lagi dengan istilah-istilah yang terdapat dalam pelajaran ekonomi,
mereka hanya tinggal mengaitkan materi baru dengan materi lama.
Implikasi model generatif dalam
pembelajaran ekonomi adalah dalam menyampikan materi pelajaran seorang guru
akan memancing ingatan siswa akan materi yang pernah diterimanya kemudian
mengintegrasikan dengan materi baru yang ia terima.
Contoh:
Guru SMA mengajarkan materi fungsi uang
kepada peserta didiknya, materi ini sudah didapat siswa ketika duduk di bangku
SMP. Guru memancing memori siswa dengan gambar proses jual beli di pasar
misalnya, setelah itu guru menyisipkan materi-materi baru di dalamnya. Hal ini
bertujuan agar siswa mampu mengintegrasikan materi lama dengan materi baru
diperoleh siswa.
0 comments:
Post a Comment