Model
Blended Learning ini pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan
pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual. Menurut
Semler (2005)“Blended learning combines the best aspects of online
learning, structured face-to-face activities, and real world practice. Online
learning systems, classroom training, and on-the-job experience have major
drawbacks by themselves. The blended learning approach uses the strengths of
each to counter the others’ weaknesses.”
Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.
Blended learning ialah pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan”. Sedangkan untuk keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu:
Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.
Blended learning ialah pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan”. Sedangkan untuk keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu:
- Adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa
- Pengajaran pun bisa secara on line ataupun tatap muka langsung
- Blended Learning = combining instructional modalities (or delivery media),
- Blended Learning = combining instructional methods
Pada akhirnya, model pembelajaran ini
bertujuan untuk mencapai keefektifan pembelajaran, pembelajaran online dan face to face terhadap ESP (English for Specific Purposes),
memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
(1) pembelajaran model blended dengan blog berbasis video merupakan sebuah pendekatan yang efektif bagi siswa dalam belajar bahasa Inggris;
(2) blogging membantu 82% siswa dalam memperbaiki keahlian public speaking-nya, seperti ucapan, artikulasi, ekspresi muka, sikap dan isyarat;
(3) siswa juga diajari cara menggunakan software multimedia komputer dan aplikasi blog melalui pembelajaran kooperatif;
(4) siswa dapat melihat dan memperbaiki kelemahannya dan belajar dari kemampuan oranglain dengan melihat video di blog secara cepat; dan
(5) dengan mengimplementasikan model pembelajaran blended terhadap pelajaran public speaking, siswa mendapatkan keuntungan berupa otonomi diri dan belajar kolaboratif, feedback teman sebaya dari video, feedback instruktur dan refleksi diri.
Pengimplementasian model pembelajaran blended
secara lebih luas selayaknya didukung dengan berbagai penelitian, sehingga
prosentasi masing-masing model pembelajaran dapat diketahui. Blended
learning memberikan kesempatan yang terbaik untuk belajar dari kelas
transisi ke elearning. Blended learning
melibatkan kelas (atau tatap muka) dan belajar online. Metode ini sangat
efektif untuk menambah efisiensi untuk kelas instruksi dan memungkinkan
peningkatan diskusi atau meninjau informasi di luar ruang kelas.
coba sebaiknya ada daftar pustaka
ReplyDelete