Salah satu cara untuk mengetahui
perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsinya terhadap produk.
Dengan persepsi konsumen, perusahaan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan atau kelemahan, kesempatan ataupun
ancaman bagi produk yang dipasarkan. Hal ini karena persepsi konsumen merupakan
salah satu faktor internal konsumen yang mempengaruhinya mengambil keputusan (Foedjiawati,
Hatane Semuel. 2007: 6). Persepsi timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari
luar yang akan mempengaruhi seseorang melalui kelima alat inderanya. Stimulus tersebut akan
diseleksi, diorganisir, dan diinterprestasikan oleh setiap orang dengan caranya
masing-masing. Ada dua faktor utama dalam persepsi, yaitu:
- Faktor Stimulus, merupakan sifat fisik suatu obyek seperti ukuran, warna, berat, rasa, dsb.
- Faktor Individual, merupakan sifat-sifat individu yang tidak hanya meliputi proses sensorik, tetapi juga pengalaman di waktu lampau pada hal yang sama.
Persepsi dapat dirumuskan sebagai
suatu proses penerimaan, pemilihan, pengorganisasian, serta pemberian arti
terhadap rangsang yang diterima (Pareek, 1983; Milton, 1981 dalam Desy
Arisandy. 2004 : 4). Namun demikian pada proses tersebut tidak hanya sampai
pada pemberian arti saja tetapi akan mempengaruhi pada perilaku yang akan
dipilihnya sesuai dengan rangsang yang diterima dari lingkungannya. Proses
persepsi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut (Desy Arisandy. 2004 : 7):
- Penerimaan rangsang - Pada proses ini, individu menerima rangsangan dari berbagai sumber. Seseorang lebih senang memperhatikan salah satu sumber dibandingkan dengan sumber lainnya, apabila sumber tersebut mempunyai kedudukan yang lebih dekat atau lebih menarik baginya.
- Proses menyeleksi rangsang
- Setelah rangsang diterima kemudian diseleksi disini akan terlibat proses perhatian. Stimulus itu diseleksi untuk kemudian diproses lebih lanjut.
- Proses pengorganisasian
- Rangsang yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk
- Proses penafsiran
Setelah
rangsangan atau data diterima dan diatur, si penerima kemudian menafsirkan data itu dengan berbagai cara.
Setelah data tersebut dipersepsikan maka
telah dapat dikatakan sudah terjadi persepsi. Karena persepsi pada pokonya memberikan arti kepada
berbagai informasi yang diterima.
- Proses pengecekan - Setelah data ditafsir si penerima mengambil beberapa tindakan untuk mengecek apakah yang dilakukan benar atau salah. Penafsiran ini dapat dilakuakn dari waktu ke waktu untuk menegaskan apakah penafsiran atau persepsi dibenarkan atau sesuai dengan hasil proses selanjutnya.
- Proses reaksi - Lingkungan persepsi itu belum sempurna menimbulkan tindakan-tindakan itu biasanya tersembunyi atau terbuka.
Dalam
kenyataannya, terhadap objek sama, individu dimungkinkan memiliki persepsi yang
berbeda. Oleh karena itu, Milton (dalam Kertawan, 2002: 110) mengemukakan adanya beberapa faktor yang
berpengaruh dalam persepsi. Faktor
tersebut meliputi objek yang dipersepsi, situasi, individu yang mempersepsi
(perceiver), persepsi diri, dan pengamatan terhadap oranbg lain.
Selanjutnya,
Pareek (dalam Kertawan, 2002: 112) mengemukakan ada empat faktor utama yang
menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi.
- Perhatian - Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita.
- Kebutuhan - Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.
- Kesediaan - Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu.
- Sistem nilai - Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang
Persepsi dalam
arti sempit ialah pengelihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu,
sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana
seseorang memandang atau mengartikan
sesuatu (Sobur, 2005: 445).
Menurut Miftah
(1996: 130) faktor-faktor pembentuk persepsi ada dua yaitu: faktor dari dalam
diri dan faktor lingkungan. Faktor dari dalam diri terdiri dari:
- Proses belajar merupakan proses perolehan pengetahuan melalui pengalaman.
- Motivasi merupakan fungsi dari berbagai macam variabel yang salingmempengaruhi dan merupakan proses psikologis yang menunjukkan usaha-usaha tingkat tinggi untuk mencapai suatu tujuan.
- Kepribadian seseorang merupakan pola total cara berpikir perasaan dan perilaku yang memberikan keabsahan mengenai perbedaan individu dalam kaitannya dengan lingkungannya.
0 comments:
Post a Comment