Menurut
Islam negara memiliki hak untuk melakukan intervensi dalam kegiatan ekonomi
baik itu dalam bentuk pengawasan, pengaturan maupun pelaksanaan kegiatan
ekonomi yang tidak mampu dilaksanakan oleh masyarakat. Intervensi harga oleh
pemerintah bisa karena faktor alamiah maupun non alamiah. Pada umumnya
intervensi pemerintah berupa intervensi kebijakan dalam regulasi yang
berhubungan dengan permintaan dan penawaran dan intervensi dalam menentukan
harga. Intervensi dengan cara membuat kebijakan yang dapat mempengaruhi dari
sisi permintaan maupun dari sisi penawaran (market
intervention) biasanya dikarenakan distorsi pasar karena faktor alamiah.
Bila distorsi pasar terjadi karena faktor non almiah, maka kebijakan yang
ditempuh salah satunya dengan dengan intervensi harga di pasar.
Menurut
Ibnu Taimiyah, keabsahan pemerintah dalam menetapkan kebijakan intervensi dapat
terjadi pada situasi dan kondisi sebagai berikut:
- Produsen tidak mau menjual produknya kecuali pada harga yang lebih tinggi daripada harga umum pasar, padahal konsumen membutuhkan produk tersebut.
- Terjadi kasus monopoli (penimbunan), para fuqoha’ untuk memberlakukan hak hajar (ketetapan yang membatasi hak guna dan hak pakai atas kepemilikan barang) oleh pemerintah.
- Terjadi keadaan al hasr (pemboikotan), dimana distribusi barang hanya terkonsentrasi pada satu penjual atau pihak tertentu. Penetapan harga disini untuk menghindari penjualan barang tersebut dengan harga yang ditetapkan sepihak dan semena-mena oleh pihak penjual tersebut.
- Terjadi koalisi dan kolusi antar penjual (kartel) dimana sejumlah pedagang sepakat untuk melakukan transaksi diantara mereka, dengan harga diatas ataupun dibawah harga normal.
- Produsen menawarkan produknya pada harga yang terlalu tinggi menurut konsumen, sedangkan konsumen meminta pada harga yang terlalu rendah menurut produsen.
- Pemilik jasa, misal tenaga kerja, menolak untuk bekerja kecuali pada harga yang lebih tinggi dari pada harga pasar yang berlaku, padahal masyarakat membutuhkannya.
0 comments:
Post a Comment