Para
pengelola perusahaan akan selalu berupaya bertindak secara professional dalam
rangka mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dalam praktiknya harus dilandasi
oleh konsep-konsep manajemen yang memang sudah berlaku universal.
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan (goals) dan sasaran (objectives) dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengendalian (controlling) dalam upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Dari keempat fungsi manajemen tersebut, planning merupakan fungsi yang memegang peranan yang sangat penting karena merupakan dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi yang lain. Dalam kaitannya dengan fungsi planning dan controlling maka manajemen dihadapkan dalam masalah pengambilan keputusan yang mencakup dua variabel pokok yanitu variabel inflow, yang merupakan kumpulan faktor yang diperlukan dalam proses produksi, modal, tenaga kerja dan material.
Ini semua merupakan faktor yang menimbulkan biaya (cost), dan variabel outflow, yaitu hasil proses produksi yang merupakan faktor yang akan menghasilkan revenue bagi perusahaan.
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan (goals) dan sasaran (objectives) dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengendalian (controlling) dalam upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Dari keempat fungsi manajemen tersebut, planning merupakan fungsi yang memegang peranan yang sangat penting karena merupakan dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi yang lain. Dalam kaitannya dengan fungsi planning dan controlling maka manajemen dihadapkan dalam masalah pengambilan keputusan yang mencakup dua variabel pokok yanitu variabel inflow, yang merupakan kumpulan faktor yang diperlukan dalam proses produksi, modal, tenaga kerja dan material.
Ini semua merupakan faktor yang menimbulkan biaya (cost), dan variabel outflow, yaitu hasil proses produksi yang merupakan faktor yang akan menghasilkan revenue bagi perusahaan.
Seorang
business manager tidak dapat
mengabaikan tujuh faktor yang mempengaruhi segala perencanaan yang
dilakukannya, faktor-faktor tersebut antara lain:
Produk
|
Trend penjualan, harga produk,
diversivikasi produk, kualitas produk, design
produk, style produk, identifikasi
produk sperti brand name, trade mark, bungkus, dan lain-lain
|
Pasar
|
Data
tentang konsumen, potensi pasar, kebiasaan membeli dari konsumen, kebijakan pengiklanan.
|
Program
Distribusi
|
Memilih
dan melatih para salesman, memilih saluran distribusi yang paling tepat dan
metode penjualannya, memilih media promosi dan advertisi, menentukan
kebijakan harga dan lain-lain.
|
Rencana
Produksi
|
Bahan
baku dan bahan-bahan pembantu, tenaga kerja, lokasi pabrik, lay out pabrik, fasilitas pabrik,
proses produksi, dan lain-lain.
|
Program
Penelitian dan Pengembangan
|
Besarnya
biaya yang diperlukan untuk program penelitian dan pengembangan, ada tidaknya
korelasi antara kegiatan penelitian dengan penjualan, manfaat yang akan
diperoleh dari program tersebut.
|
Organisai
|
Organization chart (struktur organisasi), penempatan
individu-individu yang tepat pada masing-masing tingkat jabatan, koordinasi
antara masing-masing fungsi dalam organisasi.
|
Aktivitas
planning menghasilkan rencana (plan) yang terdiri dari elemen-elemen
tujuan (goal), strategi (strategy), program (program), prosedur (procedure)
dan anggaran (budget). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa penganggaran merupakan salah satu aspek
penting dalam kegiatan manajemen, khususnya dalam perencanaan.
Proses
penyusunan anggaran merupakan tahap akhir dari proses perencanaan menyeluruh
perusahaan (total business planning).
Perencanaan menyeluruh perusahaan ini dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu:
- penetapan filosofi dan misi,
- penetapan tujuan (goals) dan strategi,
- penyusunan program (programming),
- penyusunan anggaran (budgeting)
Penganggaran memegang peran vital dalam sebuah perusahaan karena berkaitan dengan kondisi finansial atau keuangan perusahaan.
Penganggaran (budgeting) menunjukkan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah anggaran (budget).
Penganggaran (budgeting) menunjukkan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran (budgeting) adalah anggaran (budget).
- Menurut RA Supriyono - Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dinyatakan dalam satuan uang, untuk perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
- Menurut Gunawan Adisaputro - Anggaran adalah suatu pendekatan formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
- Menurut Glenn A. Welsch - Comprehensive profit planning and control is defined as a systematic and formalized approach for performing significant phases of management planning and control functions.
Anggaran
perusahaan dapat dianggap sebagai suatu system tunggal yang memiliki ciri khas
tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut mempunyai tujuan serta
cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan
tujuan serta cara kerja system lain yang terdapat dalam perusahaan.
Disamping itu anggaran perusahaan dapat juga dianggap sebagai sub sistem yang memerlukan hubungan dengan sub sistem lain yang terdapat dalam perusahaan oleh karena anggaran perusahaan bukanlah satu-satunya alat perencanaan dan pengendalian yang ada dan diperlukan perusahaan.
Disamping itu anggaran perusahaan dapat juga dianggap sebagai sub sistem yang memerlukan hubungan dengan sub sistem lain yang terdapat dalam perusahaan oleh karena anggaran perusahaan bukanlah satu-satunya alat perencanaan dan pengendalian yang ada dan diperlukan perusahaan.
Istilah-istilah
lain yang digunakan yang bermakna dan tujuan sama dengan anggaran adalah
sebagai berikut:
- Business Budget
- Profit Planning and Control
- Comprehensive Budgeting
- Managerial Budgeting
- Business Budgeting and Control
Dalam
menyusun anggaran harus diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
- Realistis, artinya sangat mungkin untuk dicapai
- Luwes, artinya tidak kaku sehingga terdapat peluang untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi
- Kontinyu, artinya bahwa anggaran perusahaan memerlukan perhatian secara terus menerus dan bukan merupakan suatu usaha yang bersifat incidental.
Terimakasih buat informasinya
ReplyDelete