Disiplin, disciple,
discipline, artinya pengikut atau penganut. Asal mula pengertian disiplin,
yaitu suatu keadaan tertib dimana para pengikut tunduk dengan senang hati
dengan ajaran pemimpinnya. (Ametembun. 1974). Disekolah disiplin banyak
digunakan untuk mengontrol tingkah laku siswa yang dikehendaki agar tugas-tugas
disekolah dapat berjalan dengan optimal. Keuntungan dengan adanya disiplin
adalah siswa belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, posotif, dan bermanfaat
bagi dirinya dan lingkungannya. Kedisiplinan merupakan sikap siswa yang
manggambarkan siswa patuh karena kesadaran yang mendalam pada siswa dan
didasari dengan rasa tanggung jawab yang besar. Sikap siswa dalam proses
belajar berbeda-beda dan guru dapat melihatnya dari bagaiman siswamemperhatikan
pelajaran. Misalnya posisi duduk, pandangan mata, sikap tenang, berbicara
sendiri dengan teman atau dalam keadaan menulis ketika guru menjelaskan.
Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan ikut
menentukan keberhasilan siswa dalam proses belajarnya. Agar dalam proses
belajar berjalan dengan lancar siswa dituntut untuk disiplin. Disiplin dalam
belajar dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap pentingnya belajar.
Pengertian
disiplin menurut Soegeng prijodarmito (1992: 23) “Disiplin adalah suatu kondisi
yang tercipta dan terbentuk melalui suatu proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukan niloai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, atau ketertiban”. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah
(2002: 12) mengemukakan bahwa “Disiplin adalah suatu tata tertib yang yang
mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok”. Menurut Soejitno Irmin dan
Abdul Rochim (2004: 7) menyatakan bahwa ”Kedisiplinan adalah sikap dan perilaku
yang memenuhi unsure ketaatan dan kepatuhan”.
Berdasarkan
difinisi dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar
adalah suatu kondisi belajar yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian sikap dan perilaku peribadi atau kelompok yang menunjukan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
Kedisiplinan
belajar merupakan salah satu syarat yang dapat menentukan keberhasilan sesorang
dalam mencapai tujuannya. Sikap disiplin sangat diperlukan dalam proses belajar
karena dengan disiplin yang tinggi siswa dapat belajar dengan teratur dan dapat
meraih prestasi yang baik dan optimal. Kedisiplinan belajar dapat berupa
kedisiplinan dalam waktu belajar, kedisiplinan dalam masuk sekolah,
kedisiplinan dalam mengerjakan tugas dan lain-lain.
Dalam bukunya
yang berjudul pengelolaan kelas Soedomo Hadi menyebutkan bahwa dalam mengelola
kelas ada beberapa hal penunjang pengelolaan kelas dan pengajaran, yaitu:
- Masalah guru
- Tugas guru
- Kepribadian guru
- Perbaikan diri guru
- Kepemimpinan pendidikan
- Masalah managemen kelas
- Organisasi kelas
- Tata usaha guru kelas, dan
- Disiplin kelas
Dalam rangka
menciptakan, mempertahankan dan mengembalikan kondisi kelas yang optimal untuk
menjadikan proses belajar mengajar yang baik disiplin kelas merupakan salah
satu aspek yang sangat besar peranannya. Disiplin kelas merupakan keadaan
tertib dimana guru dan siswa-siswanya yang tergabung dalam suatu kelas tinduk
pada peraturan-peraturan (tata tertib) yang telah ditentukan. Guru harus
menyadari bahwa suasana tertib dalam kelas merupakan suatu syarat penting bagi
proses belajar mengajar yang efektif.
Konsepsi-konsepsi
tentang timbulnya disiplin kelas, antara lain: a) kontrol yang otoriter,
disiplin kelas baik bila siswa duduk tenang sambil memperhatikan guru. Hal ini
sebenarnya berkat tekanan dari guru. b) kebebasan liberal, disiplin akan lahir
dengan sendirinya berkat pemberian kelonggaran penuh, siswa bebas bertingkah
laku sesuai dengan perkembangannya. c) kebebasan terbimbing, merupakan
kombinasi antara kontrol yang otoriter dan kebebasan liberal, tekanan disiplin
terutama pada kesadaran dan pengendalian diri sendiri. Dalam hal ini siswa
diberi bimbingan, penyuluhan, dan mawas diri.
Disiplin kelas
yang baik adalah pengendalian dan pengarahan segala perasaan dan tindakan orang
dalam suatu kelas untuk menciptakan dan memelihara suatu suasana belajar
mengajar yang efektif. Tujuan yang igin dicapai adalah pertumbuhan dan
perkembangan secara maksimal dari setiap siswa yang menjadi tanggung jawab
sekolah yang bersangkutan. Teknik-teknik yang digunakan dalam pembinaan
disiplin kelas, antara lain:
- Teknik Inner control - Bahwa kepekaan akan disiplin harus tumbuh dan berkembang dalam diri siswa sendiri atau self discipline. Dengan kesadaran akan norma-norma, peraturan-peraturan dan tata tertib yang diterapkan ia dapat mengendalikan dirinya self control.
- Teknik exsternal control - Bahwa pengendalian itu berasal dari luar diri siswa dan hal itu dapat berupa bimbingan (guidance) dan penyuluhan (counseling). Kadang-kadang pengendalian ini dapat berupa pengawasan tetapi yang bersifat hukuman. Disamping itu harus sesuai dengan perkembangan. Untuk pendidikan rendah external control, sedangkan untuk pendidikan menengah dan tinggi lebih dikembangkan inner control.
- Teknik cooperative control - Disiplin kelas yang baik mengandung pula kesadaran kerjasama guru dan siswa secara harmonis, respektif (terhormat), efektif dan produktif. Oleh karena itu dalam pengendalian dan pembinaan disiplin kelas, harus ada kerjasama guru dan siswa (cooperative control).
Menurut (Kinney
dalam Amentembun, 1974) kerjasama guru siswa dalam menegakkan disiplin kelas
ini perwujudannya adalah:
- Mengadakan perencanaan secara kooperatif dengan siswa-siswa
- Mengembangkan kepemimpinan dan tanggung jawab kepada siswa-siswa
- Membina organisasi dan prosedur kelas secara demokratis
- Memberikan kesempatan untuk berdiri sendiri, berfikir sendiri, terutama dalam mengemukakan dan menerima pendapat orang lain.
- Memberikan kesempatan berpartisipasi secara luas sesuai dengan taraf kesanggupan siswa.
- Menciptakan kesempatan-kesempatan untuk mengembangkan sikap-sikap yang diinginkan, seperti sosial, psikologis dan biologis.
Hal yang perlu
diperhatikan guru dalam proses pembinaan disiplin kelas adalah
perbedaan-perbedaan individual siswa dalam kesanggupan bmawas diri dan
pengendalian dirinya.
0 comments:
Post a Comment