Inti dari teori Piaget adalah “Human beings make sense of their world by means of their mental structures”. Menurut Piaget “cognitive development occurs from two processes: adaptation and equilibrium”. Adaptasi (adaptation) melibatkan perubahan anak untuk memenuhi tuntutan situasional.
Adaptasi melibatkan dua sub proses: asimilasi (assimilation) dan akomodasi (accommodation). Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada, sedangkan akomodasi terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru. Sedangkan equilibrium merupakan pencarian keseimbangan antara diri dengan dunianya, dan melibatkan pencocokan fungsi adaptif anak untuk memenuhi tuntutan situasional.
Adaptasi melibatkan dua sub proses: asimilasi (assimilation) dan akomodasi (accommodation). Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada, sedangkan akomodasi terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru. Sedangkan equilibrium merupakan pencarian keseimbangan antara diri dengan dunianya, dan melibatkan pencocokan fungsi adaptif anak untuk memenuhi tuntutan situasional.
Inti Perkembangan Kognitif Menurut Vygotsky
Vygotsky mengatakan “Knowledge is internalization of social activity”. Vygotsky lebih menekankan pada peran aspek sosial dalam pengembangan intelektual atau kognitif anak. Vygotsky memandang bahwa kognitif anak berkembang melalui interaksi sosial.
Dalam teori ini disebutkan bahwa terdapat dua kontribusi dari budaya sosial terhadap perkembangan kognitif anak, yaitu:
- Children get much of the content of their thinking via the culture they’re immersed in.
- The surrounding culture provides the student with the processes of their thinking, which is often referred to as the “tools of intellectual adaptation.”
Dengan kata lain, teori perkembangan kognitif menurut Vygotsky adalah anak belajar apa yang harus dipikirkan dan bagaimana cara berpikir dari budaya (sosial).
Inti Perkembangan Kognitif Menurut Bruner
Bruner believes the child has to learn for itself by making sense of its own environment. Bruner meyakini bahwa dunia yang dialami seseorang merupakan buah dari pikirannya. Dalam teorinya Bruner tidak menekankan pada perkembangan usia individu melainkan pada bagaimana individu merepresentasikan dan mengatur pengetahuannya. Menurut Bruner mode representasi adalah cara individu untuk memanipulasi informasi dengan tahap sebagai berikut:
1. Enactive
Individu melakukan aktifitas-aktifitas dalam memahami lingkungan sekitar, yang mana dalam memahami lingkungan sekitar dengan pengetahuan motorik.
2. Iconic
Individu memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar dan visualisasi verbal, yang mana dalam memahami dunia sekitarnya dengan peruumpamaan dan perbandingan.
3. Symbolic
Individu telah mampu memiliki ide atau gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam tahap ini individu memahami lingkungan sekitar dengan mengunakan simbol.
0 comments:
Post a Comment