Kata kepemimpinan tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita, kata transformasional mungkin masih asing di telinga sebagian orang (kalau transformer pasti banyak yang tahu…hehe). Nah...berikut ini akan disampaikan beberapa pengertian kepemimpinan transformasional oleh beberapa ahli.
Yulk (1994: 11) mengatakan bahwa leadership (kepemimpinan) adalah proses dimana individu mempengaruhi anggota kelompok yang lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut Robbins (2001) kepemimpinan adalah hubungan antara seseorang dengan orang lain. Pemimpin mampu mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama dalam tugas-tugas yang berkaitan untuk mencapai apa yang diinginkan.
Suatu badan riset dalam penelitiannya menemukan beberapa variasi model untuk memahami kepemimpinan. Beberapa keterangan kecil teori sangat berguna dalam riset tersebut dan menemukan Multifactor Model of Leadership, Bass, Yamarino, & Hater (dalam Corrigan et.al, 2002). Dalam model ini kepemimpinan transformasional dikemukakan sebagai pemimpin yang efektif menolong anggota kelompoknya yaitu bawahannya untuk mengubah bentuk program dan mengembangkan kebutuhan para anggota mereka. Tujuan kepemimpinan transformasional dicapai melalui karisma, inspirasi, intelektual stimulant, dan pertimbangan individu untuk kepentingan bawahan.
Dalam Bernard Bass (1990), Kepemimpinan transformasional adalah bentuk kepemimpinan dimana pemimpinnya mampu memperluas serta meningkatan minat bekerja para bawahannya, sistem kepemimpinan dimana para pemimpinnya mampu memicu kepekaan dan penerimaan visi misi serta tujuan perusahaan, dan dimana pemimpinnya memiliki kontrol terhadap para bawahannya agar bawahan-bawahan mampu menggali potensi mereka masing-masing demi kemajuan perusahaan/ kelompok tersebut.
Menurut Burns (dalam Gardner dan Stough, 2002). Kepemimpinan transformasional dalam arti lain adalah proses memotivasi bawahan dengan cara yang menarik untuk meningkatkan tujuan dan nilai moral. Kepemimpinan transformasional juga didefinisikan dan diartikan sebagai suatu pandangan untuk organisasi dan kemudian memberikan inspirasi kepada bawahan untuk ikut berperan dalam membangkitkan pandangan tersebut.
Pemimpin sering meninjau dan mengadakan koreksi terhadap kinerja para bawahannya dan pemimpin memiliki kontrol penuh dalam menjalankan suatu organisasi mereka. Dalam hal ini kepemimpinan transformasional menjadi penting dalam kelangsungan hidupnya. Berdasarkan penelitian dari Olga Epitropaki, sistem kepemimpinan transformasional menunjukkan bahwa:
- Secara signifikan dapat meningkatkan performance organisasi
- Mempunyai pengaruh positif terhadap penjualan jangka panjang dan kepuasan pelanggan
- Meningkatkan komitmen organisasi dari bawahan
- Meningkatkan kepercayaan karyawan dan perilaku perusahaan (organizational citizenship behaviours)
- Meningkatkan kepuasan karyawan dengan pekerjaan dan pimpinan
- Mengurangi tekanan kerja dan meningkatkan kesejahteraan karyawan
Menurut Robbins (2001) kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang mampu memberi inspirasi karyawannya untuk lebih mengutamakan kemajuan organisasi daripada kepentingan pribadi, memberikan perhatian yang baik terhadap karyawan dan mampu merubah kesadaran karyawannya dalam melihat permasalahan lama dengan cara yang baru.
Kepemimpinan transformasional didefinisikan sebagai kepemimpinan yang melibatkan perubahan dalam organisasi. Kepemimpinan ini juga didefinisikan sebagai kepemimpinan membutuhkan tindakan motivasi para bawahan agar bersedia bekerja demi sasaran-sasaran tingkat tinggi yang dianggap melampaui kepentingan pribadinya pada saat itu. Kepemimpinan transformasional inilah yang sesungguhnya diartikan sebagai kepemimpinan sejati, karena kepemimpinan ini sungguh bekerja menuju sasaran pada tindakan mengarahkan organisasi kepada suatu tujuan yang tidak pernah diraih sebelumnya. (Locke dalam Yanto 2004).
0 comments:
Post a Comment