Pada perusahaan kategori menengah ke bawah, maintenance masih kurang diperhatikan, karena kegiatannya cukup kompleks dan bukan hanya dilakukan sekali waktu saja. Hasil dari maintenance tidak dapat dirasakan secara langsung saat melalukan pemeliharaan, namun hasilnva dapat dirasakan pada masa yang akan datang. Apabila maintenance tidak dilakukan, maka secara teratur mesin-mesin fasilitas itu akan mengalami kerusakan, dan akhirnya akan berakibat fatal sehingga merugikan perusahaan. Dampak yang paling dirasakan adalah berkurangnya umur ekonomis serta tingkat penyusutan yang tinggi.
Kurang diperhatikannya maintenance diantaranya disebabkan oleh banyaknya dana yang dibutuhkan, dan rumitnya tugas maintenance. Namun bagi kegiatan operasi perusahaan, maintenance sudah menjadi dwi fungsi, yaitu pelaksanaan dan kesadaran untuk melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas-fasilitas produksi.
Maintenance adalah suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi yang memuaskan sesuai dengan yang direncanakan.
Tujuan diadakannya maintenance adalah:
- Memungkinkan tercapainya jumlah produk melalui operasi fasilitas secara tepat
- Memaksimalkan umur ekonomis peralatan/fasilitas produksi
- Memaksimalkan kapasitas produksi dan peralatan
- Meminimalkan frekuensi kerusakan dan kegagalan proses operasi
- Menjaga keamanan peralatan.
Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan pemeliharaan adalah sebagai berikut:
- Agar mesin dan peralatan operasi dapat dipergunakan dalam waktu yang relatif lebih panjang
- Agar pelaksanaan proses operasi dalam perusahaan berjalan dengan lancer
- Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat sesuai dengan yang direncanakan
- Menekan biaya pemeliharaan bagian mesin dan peralatan operasi
- Menjaga keselamatan para pekerja.
Jenis-jenis pemeliharaan ada dua macam, yaitu:
1. Prefentive Maintenance
Prefentive Maintenance disebut juga tindakan pencegahan atau overhaul, yaitu kegitaan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah kerusakan yang tak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas operasi lebih tepat. Pemeliharaan prefentif apabila direncanakan dengan baik dapat mencegah terjadinya kegagalan atau kerusakan, sebab apabila terjadi kerusakan peralatan operasi dapat berakibat kemacetan produksi secara total.
Alternatif dalam Prefentive Maintenance adalah:
- Berdasar waktu, yaitu melakukan pemeliharaan pada periode secara teratur, misalnya penggantian oli mesin setiap 3 bulan.
- Berdasar pekerjaan, yaitu pemeliharaan setelah sejumlah jam operasi atau volume produksi tertentu, misalnya setelah mobil berjalan 2.000 km, atau mesin bekerja selama 500 jam.
- Berdasar kesempatan, yaitu pemeliharaan yang dilakukan apabila ada kesempatan untuk itu, misalnya pada jam kerja istirahat, atau hari libur.
- Berdasar kondisi terencana, yaitu tergantung pada hasil pemantauan kondisi fasilitas produksi, misalnya penggantian kampas rem mobil apabila telah mencapai ketebalan tertentu.
Prefentive Maintenance sangat tepat dilakukan, karena kegunaannya sangat efektif dalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit, yaitu peralatan atau fasilitas yang membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja, mempengaruhi produk yang dihasilkan, dapat menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi, dan apabila modal yang ditanam untuk fasilitas ini relatif rebih mahal.
2. Corrective Maintenance,
Disebut juga break down maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, kegagalan, atau kelainan fasilitas produksi sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
0 comments:
Post a Comment