Terdapat dua teori tentang lupa yang dikemukakan oleh John W. Santrock (2009), yaitu:
1. Teori Interferensi (Interferency Theory)
Menyatakan bahwa kita lupa bukan karena kita benar-benar kehilangan memori dari penyimpanan, tetapi karena informasi lain menghalangi apa yang berusaha kita ingat.
2. Teori Kehilangan (Decay Theory)
Pembelajaran yang baru melibatkan penciptaan “jejak memori” neurokimia, yang pada akhirnya akan hancur. Jadi, teori ini mengemukakan bahwa berjalannya waktu bertanggung jawab atas lupanya kita mengenai sesuatu.
Dimyati Mahmud (2009) mengatakan bahwa terdapat dua macam ingatan, yaitu:
1. Ingatan Jangka Pendek
Informasi yang hilang (lupa) dari ingatan jangka pendek ini benar-benar lenyap dan disebabkan oleh gangguan dan waktu.
2. Ingatan Jangka Panjang
Informasi yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang tidak pernah hilang dan selalu dapat diingat kembali asalkan kondisinya tepat.
Beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik meningkatkan memorinya:
- Memotivasi peserta didik untuk mengingat materi dengan memahaminya daripada menghafalkannya.
- Membantu peserta didik dalam mengatur apa yang mereka masukkan dalam memori mereka.
- Mengajarkan strategi mnemonic, yaitu bantuan memori untuk mengingat informasi.
0 comments:
Post a Comment